Nilai Ekonomi Digital Indonesia Bisa Tembus US$ 360 Miliar pada 2030, Ini Pemicunya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Koordinator Perekonomian  (Kemenko Perekonomian) memprediksi nilai ekonomi digital Indonesia mencapai US$ 360 miliar pada 2030. 

Asisten Deputi Direktur Ekonomi Digital Kemenko Perekonomian, Danang Sri Wibowo, mencatat pada 2024, sekitar 35% pangsa pasar ekonomi digital ASEAN berada di Indonesia. Dengan dasar itu, ia memproyeksikan nilai ekonomi digital Indonesia bakal mencapai US$ 360 miliar.

"Artinya bahwa potensi di Indonesia ini sangat besar sekali dan kita sebagai negara besar yang memiliki potensi tersebut tidak hanya menjadi penonton tapi betul-betul menjadi pemain yang dapat mengambil manfaat," ungkap Danang dalam Diskusi Panel Sosialisasi Penyampaian Data dan Informasi PMSE di Novotel Mangga Dua Square, Selasa (10/12).


Baca Juga: Airlangga: Ekonomi Digital Indonesia Bisa Tembus US$ 600 Miliar di 2030

Danang mengatakan, ekonomi digital sebagai penopang perekonomian nasional. Hal itu tercermin dalam data jumlah startup yang ada di Indonesia telah mencapai 2.652 pada tahun 2024. Meski begitu menurutnya startup-startup tersebut masih perlu didorong secara masif terkait kualitas dan kebermanfaatannya.

Menurut Danang, potensi-potensi yang dimiliki Indonesia sangat kuat. Danang mencatat pengguna digital di Indonesia sebanyak 353,2 juta dengan total pengguna internet sebanyak 185,3 juta orang.

Sementara sebesar 59,3% telah mengubah perilakunya dengan membeli produk melalui layanan online, sebanyak 82,99 orang menggunakan transportasi online dan 46,84 juta orang menggunakan perawatan dan pengobatan Kesehatan digital. 

Baca Juga: Airlangga: Ekonomi Digital Indonesia Bisa Tembus US$ 600 Miliar di 2030

Begitu juga dengan sektor keuangan digital yang diperkirakan akan terus tumbuh. Danang mencatat pada 2024 indeks literasi keuangan Indonesia mencapai 63,43%.

Kemudian indeks inklusi keuangan Indonesia pada tahun 2024 sebesar 75,02%. Sementara estimasi nilai transaksi sektor fintech dalam pembayaran digital mencapai US$ 148,1 miliar.

"Sehingga potensi-potensi tersebut dapat dijadikan sebagai landasan untuk melakukan transformasi ekonomi digital," ujarnya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli