JAKARTA. Riang gembira. Itulah yang dirasakan para eksportir produk kelapa sawit di tahun 2010. Betapa tidak, kenaikan harga kelapa sawit dunia membuat nilai ekspor produk kelapa sawit naik signifikan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor minyak nabati, termasuk minyak kelapa sawit dan turunannya itu, naik 40% pada periode Januari-November 2010 dibanding waktu yang sama di 2009. "Ekspor crude palm oil (CPO) jadi salah satu penyumbang terbesar pertumbuhan ekspor Januari-November 2010," kata Rusman Heriawan, Kepala BPS dalam konferensi persnya Senin (3/1). BPS menghitung, untuk periode Januari-November 2010, nilai ekspor produk minyak nabati, termasuk CPO, mencapai US$ 14,1 miliar, naik 40% dibandingkan nilai ekspor di waktu yang sama 2009 yang hanya US$ 10,1 miliar. Namun, volumenya hanya naik tipis, yaitu 3,8%, dari 16,5 juta ton menjadi 17,1 juta ton dalam kurun waktu tersebut. "Kenaikan dalam nilai lebih tinggi dibandingkan volume," jelas Rusman.
Nilai ekspor CPO 2010 naik 40%
JAKARTA. Riang gembira. Itulah yang dirasakan para eksportir produk kelapa sawit di tahun 2010. Betapa tidak, kenaikan harga kelapa sawit dunia membuat nilai ekspor produk kelapa sawit naik signifikan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor minyak nabati, termasuk minyak kelapa sawit dan turunannya itu, naik 40% pada periode Januari-November 2010 dibanding waktu yang sama di 2009. "Ekspor crude palm oil (CPO) jadi salah satu penyumbang terbesar pertumbuhan ekspor Januari-November 2010," kata Rusman Heriawan, Kepala BPS dalam konferensi persnya Senin (3/1). BPS menghitung, untuk periode Januari-November 2010, nilai ekspor produk minyak nabati, termasuk CPO, mencapai US$ 14,1 miliar, naik 40% dibandingkan nilai ekspor di waktu yang sama 2009 yang hanya US$ 10,1 miliar. Namun, volumenya hanya naik tipis, yaitu 3,8%, dari 16,5 juta ton menjadi 17,1 juta ton dalam kurun waktu tersebut. "Kenaikan dalam nilai lebih tinggi dibandingkan volume," jelas Rusman.