Nilai ekspor dan impor November 2010 pecahkan rekor



JAKARTA. Badan Pusat Statistik mencatat nilai ekspor dan impor pada November lalu mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah. BPS mencatat nilai ekspor November 2010 lalu melonjak 42,34% dibandingkan periode yang sama 2009 lalu menjadi US$ 15,34 miliar.

Kontribusi peningkatan nilai ekspor ini berasal dari ekspor non migas yang naik sebesar 8,90% dibandingkan bulan Oktober 2009 lalu. Jadi, secara kumulatif, nilai ekspor Januari-November 2010 lalu mencapai US$ 140,65 miliar atau melonjak 36,34% dibandingkan periode yang sama 2009 silam.Kontribusi ekspor non migas masih menjadi terbesar pada November 2010 lalu. Nilainya mencapai US$ 12,95 miliar. Sementara ekspor migas sebesar US$ 2,75 miliar atau turun sebesar 3,17% menjadi US$ 2,75 miliar. Penurunan ekspor migas disebabkan oleh menurunnya ekspor hasil minyak sebesar 24,08% menjadi US$230,1 juta dan ekspor gas turun sebesar 11,13% menjadi US$1.362,3 juta.China, pengimpor utamaNilai impor November lalu naik 48,29% menjadi US$ 13,07 miliar. Impor non migas melejit sebesar 3,99% dibandingkan Oktober 2009 lalu atau menjadi sebesar US$ 10,12 miliar. “Ini lebih tinggi sedikit dari kenaikan ekspor pada periode yang sama," kata Kepala BPS Rusman Heriawan, Senin (3/1).BPS mencatat, China masih menjadi pengimpor barang terbesar ke pasar lokal selama Januari-November lalu. Nilai impor barang dari China tercatat sebesar US$ 17,7 miliar. Lalu disusul Jepang US$ 15,36 miliar, dan Singapura US$ 9,17 miliar. “Sementara impor non migas dari ASEAN mencapai 22,09% dan dari Uni Eropa 9,08%,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Edy Can