JAKARTA. Nilai ekspor kelapa Indonesia terus menunjukkan tren penurunan dari tahun ke tahun. Berdasarkan data yang dimiliki Himpunan Industri Pengolahan Kelapa Indonesia (HIPKI), nilai ekspor kelapa pada 2014 mencapai US$ 1,55 miliar, kemudian pada 2015 turun menjadi US$ 1,36 miliar dan turun lagi menjadi US$ 1,32 miliar pada 2016. Penurunan nilai ekspor kelapa ini terjadi karena semakin banyaknya ekspor buah kelapa segar ke luar negeri yang tanpa nilai tambah. Menurut Wakil Ketua Umum HIPKI Amrizal Indroes, penurunan nilai ekspor kelapa dalam tiga tahun terakhir, karena volume ekspor kelapa dari tahun ke tahun mennjukkan tren turun. Penurunan volume ekspor kelapa olahan terjadi karena ketersediaan bahan baku yang terus menyusut. Sementara, volume ekspor buah kelapa yang diekspor dari tahun ke tahun terus meningkat.
Nilai ekspor kelapa turun tiga tahun beruntun
JAKARTA. Nilai ekspor kelapa Indonesia terus menunjukkan tren penurunan dari tahun ke tahun. Berdasarkan data yang dimiliki Himpunan Industri Pengolahan Kelapa Indonesia (HIPKI), nilai ekspor kelapa pada 2014 mencapai US$ 1,55 miliar, kemudian pada 2015 turun menjadi US$ 1,36 miliar dan turun lagi menjadi US$ 1,32 miliar pada 2016. Penurunan nilai ekspor kelapa ini terjadi karena semakin banyaknya ekspor buah kelapa segar ke luar negeri yang tanpa nilai tambah. Menurut Wakil Ketua Umum HIPKI Amrizal Indroes, penurunan nilai ekspor kelapa dalam tiga tahun terakhir, karena volume ekspor kelapa dari tahun ke tahun mennjukkan tren turun. Penurunan volume ekspor kelapa olahan terjadi karena ketersediaan bahan baku yang terus menyusut. Sementara, volume ekspor buah kelapa yang diekspor dari tahun ke tahun terus meningkat.