KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekspansi bisni ke luar negeri makin gencar dilakukan oleh Perum Percetakan Uang RI (Peruri). Salah satunya adalah melalui produk paspor, uang kertas dan koin. Menurut Direktur Utama Peruri, Prasetio, Saat ini Peruri sudah melakukan ekspansi pasar ke beberapa negara di Asia dan Afrika. ”Ekspansi pasar ke Filipina, Nepal, Sri Lanka dan yang terbaru adalah Guinea di Afrika,” ujar Prasetio kepada Kontan.co.id, Selasa (24/10). Peruri melihat adanya kebutuhan di negara-negara tersebut untuk mencetak beberapa produk. Pras menambahkan, kebutuhan paspor sedang tinggi di Guinea. “Guinea membutuhkan cetak paspor sekitar 100.000 buku,” tambah Pras. Pras juga menjelaskan, untuk Filipina saat ini masih dalam penjajakan dan negosiasi. Menurut Pras, saat ini nilai realisasi ekspor sudah sekitar Rp 200 miliar. “Targetnya tahun depan total ekspor kita untuk semua negara sekitar kurang lebih Rp 400 miliar,” ujar Pras. Pras menambahkan, saat ini Peruri sedang fokus terhadap ekspor ke Nepal untuk produksi uang. Nilai transaksinya sebesar Rp 150 miliar untuk Nepal. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Nilai ekspor Peruri tembus Rp 200 miliar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekspansi bisni ke luar negeri makin gencar dilakukan oleh Perum Percetakan Uang RI (Peruri). Salah satunya adalah melalui produk paspor, uang kertas dan koin. Menurut Direktur Utama Peruri, Prasetio, Saat ini Peruri sudah melakukan ekspansi pasar ke beberapa negara di Asia dan Afrika. ”Ekspansi pasar ke Filipina, Nepal, Sri Lanka dan yang terbaru adalah Guinea di Afrika,” ujar Prasetio kepada Kontan.co.id, Selasa (24/10). Peruri melihat adanya kebutuhan di negara-negara tersebut untuk mencetak beberapa produk. Pras menambahkan, kebutuhan paspor sedang tinggi di Guinea. “Guinea membutuhkan cetak paspor sekitar 100.000 buku,” tambah Pras. Pras juga menjelaskan, untuk Filipina saat ini masih dalam penjajakan dan negosiasi. Menurut Pras, saat ini nilai realisasi ekspor sudah sekitar Rp 200 miliar. “Targetnya tahun depan total ekspor kita untuk semua negara sekitar kurang lebih Rp 400 miliar,” ujar Pras. Pras menambahkan, saat ini Peruri sedang fokus terhadap ekspor ke Nepal untuk produksi uang. Nilai transaksinya sebesar Rp 150 miliar untuk Nepal. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News