Nilai ekspor TPT diprediksi turun



JAKARTA. Ekpor tekstil dan produk tekstil (TPT) pada tahun 2012 ini diprediksi akan turun hingga 5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Tahun 2011 nilai ekspor TPT dari dalam negeri tercatat sebesar US$ 13,55 miliar. Sementara tahun ini diprediksi hanya US$ 12,87 miliar.

Tren penurunan ekspor TPT sudah terlihat dari semester pertama lalu. Ekspor TPT selama enam bulan pertama tahun ini hanya mencapai US$ 6,38 miliar. Sementara pada periode yang sama tahun lalu, ekspor TPT mencapai US$ 6,79 miliar.

Ade Sudrajat, Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) mengatakan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) no 253 tahun 2011 yang menyulitkan Industri TPT untuk menggenjot ekspor. PMK itu antar alain mengatur fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) tersebut. Namun, perusahaan yang mengikuti program KITE harus membayarkan Pajak Pertambahan Nilai (PPn) di muka. Nantinya, PPn itu direstitusi kemudian oleh Dirjen Pajak.


Sayangnya, pembayaran restitusi itu sering terlambat. "Saat ini sekitar 600 perusahaan TPT yang mendaftarkan fasilitas KITE, tapi ada yang hingga 2 tahun restitusinya belum dibayarkan," kata Ade.

Faktor lain karena melemahnya pasar Eropa yang membuat penurunan ekspor ke Eropa. Lalu ada lagi soal bahan baku kapas dan polyester yang sebentar lagi naik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Edy Can