Nilai impor Indonesia Maret 2018 naik 2,13%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berdasarkan hasil rilis Badan Pusat Statistik (BPS), Senin (16/4), nilai impor Indonesia per Maret 2018 mencapai US$ 14,49 miliar. Dengan begini, nilai impor naik 2,13% dibanding bulan lalu yang hanya mencapai US$ 14,20 miliar, atau meningkat 9,07% secara year on year (yoy) yang mencapai US$ 13,28 miliar.

Kenaikan tersebut, dibarengi dengan peningkatan impor nonmigas sebesar 2,30% secara month to month (mtm). Per Maret 2018, impor nonmigas mengalami pertumbuhan menjadi US$ 12,23 miliar dari US$ 11,95 miliar per Februari 2018.

Peningkatan tersebut utamanya disebabkan oleh peningkatan impor nonmigas golongan mesin dan pesawat mekanik sebesar US$ 286,9 juta atau 14,84% secara mtm.


Lalu disusul oleh golongan besi dan baja yang naik sebesar US$ 164,7 juta dari nilai CIF bulan Februari 2018 sebesar US$ 715,5 juta (naik 23,02%). Selain itu, perubahan nilai impor nonmigas juga terjadi di golongan barang lainnya.

Buah-buahan mencatat kenaikan nilai impor sebesar US$ 46 miliar, biji-bijian berminyak US$ 38 miliar, perangkat optik US$ 35,7 juta, bijih kerak dan abu logam – US$ 37,4 juta, kapal terbang dan bagiannya -US$ 59,3 juta, serealia - US$ 77,1 juta, bahan bakar mineral – US$ 127 juta, hingga penurunan tertinggi di golongan mesin dan peralatan listrik – US$ 153,1 juta.

"Jika dilihat dari peranannya, sepuluh golongan di batas memberikan kontribusi 45,19% terhadap total impor nonmigas Indonesia di kuartal I tahun ini, menyisakan 54,81% bagi barang lainnya," ujar Suhariyanto, Kepala BPS.

Sementara itu, impor migas naik 1,24% menjadi US$ 2,26 miliar dibanding bulan sebelumnya yang mencapai US$ 2,23 miliar. Namun jumlah tersebut justru menunjukkan penurunan 0,64% bila dibandingkan secara yoy, di mana total impor migas per Maret 2017 adalah US$ 2,28 miliar.

Kenaikan secara mtm itu dipicu oleh kenaikan nilai impor di gas sebesar 10,82%, dan hasil minyak 8,27%. Per Maret 2018, nilai impor gas adalah US$ 218,2 juta, sedangkan hasil minyak sebesar US$ 1,19 miliar.

"Meski demikian, nilai impor minyak mentah berkurang 9,12% dari US$ 932,7 juta per Februari 2018 menjadi US$ 847,6 juta di Maret 2018," imbuh Suhariyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto