Nilai investasi tambang emas Martabe naik



JAKARTA. Nilai investasi proyek tambang emas Martabe yang dikerjakan oleh G resources Group Limited membengkak sebesar US$ 102 juta. Semula, nilai investasi Martabe sebesar US$ 576 juta. Kini, naik menjadi sebesar US$ 678 juta.

"Karena jadwal proyek yang berubah dari Maret ke Juni 2012, maka nilai investasi meningkat," ujar Katarina Hardono, Communications Manager G-resources.

Beberapa komponen yang mengakibatkan naiknya nilai investasi adalah modal proyek yang meningkat sebesar US$ 31 juta karena keterlambatan proyek. Naiknya investasi juga karena pembangunan fasilitas penampungan tailing atau tailing storage facility (TSF) ke praproduksi menjadi sebesar US$ 21 juta.


Sementara itu, untuk biaya operasi praproduksi ada tambahan biaya US$ 29 juta untuk keterlambatan empat bulan dan kerugian kurs sebesar US$ 21 juta, karena melemahnya dollar.

Katarina memperkirakan, total kebutuhan dana untuk produksi pertama sejak 1 April 2012 menjadi US$ 154 juta. Per 31 Maret 2012, perseroan punya dana segar sebesar US$ 176 juta yang diperoleh dari fasilitas pinjaman bank. "Sehingga perseroan mempunyai dana yang cukup untuk menyelesaikan proyek dan memulai produksi," ujarnya.

Proyek Martabe memiliki cadangan emas mencapai 7,46 juta ounce dan perak sebanyak 72,6 juta ounce. Sementara cadangan terbuktinya mencapai 3,034 juta ounce emas dan 33,63 juta ounce perak. Proyek tersebut di bawah kontrak karya generasi keenam yang ditandatangani pada April 1997. Kepemilikan tambang Martabe dikuasai oleh G-Resources setelah membeli konsesi dari perusahaan tambang OZ Mineral pada pertengahan 2009.

Proyek emas Martabe ini mengalami revisi nilai investasi selama beberapa kali. Awalnya, proyek Martabe menghabiskan dana sebesar US$ 440 juta. Pada 2011, G-Resources merevisi menjadi US$ 576 juta. Kemudian, pada tahun ini, nilai investasi proyek Martabe kembali direvisi menjadi US$ 678 juta.

Selain merevisi nilai proyek, mulainya proyek Martabe juga kerap molor. Seharusnya, proyek Martabe sudah selesai pada kuartal I tahun 2012. Namun, proyek ini mengalami keterlambatan hingga Juni 2012. "Tim proyek dan semua kontraktor berkomitmen untuk mencapai hal terbaik, jadwal dan produksi pertama emas perak kita harapkan tetap di jalur mulai Juli 2012," yakin Katarina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri