JAKARTA. Booming proyek konstruksi membawa berkah bagi sejumlah emiten konstruksi. Contohnya, PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) yang mengantongi kontrak baru Rp 2,25 triliun hingga November 2012. Nilai kontrak ini melesat 196% dibanding periode yang sama tahun lalu yakni Rp 759 miliar.Plus kontrak baru tersebut, total nilai kontrak DGIK mencapai Rp 3,35 triliun. Dengan kata lain, sebanyak Rp 1,1 triliun merupakan proyek carry over atau sisa proyek dari tahun 2011. “Beberapa kontrak baru memiliki periode pengerjaan 1,5 hingga 2 tahun. Kontrak-kontrak tersebut akan berkontribusi terhadap pendapatan hingga tahun 2014 mendatang”, terang Djohan Halim, Corporate Secretary PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk, Selasa (4/12). Djohan menambahkan, sejumlah kontrak baru meliputi pekerjaan pembangunan apartement, hotel, jalan, bendungan, hingga infrastruktur PLTM. Saat ini, DGIK tengah mengerjakan proyek Apartemen Botanica di Jakarta, Skyline Office & Condotel di Surabaya, Proyek Jalan Bypass di Lampung, proyek infrastruktur PT Chevron Indonesia di Duri, Riau, dan sejumlah pekerjaan infrastruktur pada tambang emas Martabe.Catatan saja, hingga sembilan bulan pertama tahun 2012, pendapatan DGIK mencapai Rp 839 miliar atau tumbuh 4% dibanding periode yang sama tahun 2011. Sedangkan laba bersihnya berjumlah Rp 37 miliar atau naik 63% dibanding periode yang sama tahun 2011. Saat ini, 70% dari total proyek DGIK merupakan proyek-proyek konstruksi dan infrastruktur swasta. Sisanya, sebanyak 30% berupa proyek pemerintah. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Nilai kontrak baru DGIK bertambah dua kali lipat
JAKARTA. Booming proyek konstruksi membawa berkah bagi sejumlah emiten konstruksi. Contohnya, PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) yang mengantongi kontrak baru Rp 2,25 triliun hingga November 2012. Nilai kontrak ini melesat 196% dibanding periode yang sama tahun lalu yakni Rp 759 miliar.Plus kontrak baru tersebut, total nilai kontrak DGIK mencapai Rp 3,35 triliun. Dengan kata lain, sebanyak Rp 1,1 triliun merupakan proyek carry over atau sisa proyek dari tahun 2011. “Beberapa kontrak baru memiliki periode pengerjaan 1,5 hingga 2 tahun. Kontrak-kontrak tersebut akan berkontribusi terhadap pendapatan hingga tahun 2014 mendatang”, terang Djohan Halim, Corporate Secretary PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk, Selasa (4/12). Djohan menambahkan, sejumlah kontrak baru meliputi pekerjaan pembangunan apartement, hotel, jalan, bendungan, hingga infrastruktur PLTM. Saat ini, DGIK tengah mengerjakan proyek Apartemen Botanica di Jakarta, Skyline Office & Condotel di Surabaya, Proyek Jalan Bypass di Lampung, proyek infrastruktur PT Chevron Indonesia di Duri, Riau, dan sejumlah pekerjaan infrastruktur pada tambang emas Martabe.Catatan saja, hingga sembilan bulan pertama tahun 2012, pendapatan DGIK mencapai Rp 839 miliar atau tumbuh 4% dibanding periode yang sama tahun 2011. Sedangkan laba bersihnya berjumlah Rp 37 miliar atau naik 63% dibanding periode yang sama tahun 2011. Saat ini, 70% dari total proyek DGIK merupakan proyek-proyek konstruksi dan infrastruktur swasta. Sisanya, sebanyak 30% berupa proyek pemerintah. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News