Nilai Kontrak Sejumlah Emiten BUMN Karya Naik pada 2023, Simak Rekomendasi Sahamnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten BUMN Karya di tahun 2024 diprediksi tidak akan jauh berbeda dibandingkan dengan tahun 2023.

PT PP (Persero) Tbk (PTPP) misalnya mencatatkan raihan nilai kontrak baru sebesar Rp 31,67 triliun di tahun 2023. Raihan itu masih di bawah target awal yaitu Rp 34,5 triliun. Namun, raihan itu mengalami peningkatan 1,54% dibandingkan tahun 2022, yaitu Rp 31,19 triliun.

PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mencatatkan perolehan kontrak baru sebesar Rp 37,4 triliun di tahun 2023. Raihan tersebut meningkat 58% dari capaian tahun 2022 yang sebesar Rp 23,7 triliun.


PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mencatatkan raihan nilai kontrak baru Rp 28 triliun sepanjang tahun 2023.

Baca Juga: Kinerja LUCY Bakal Terimbas Kenaikan Pajak Hiburan, Cek Rekomendasi Sahamnya

Equity Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo melihat, kinerja emiten BUMN Karya di tahun 2023 masih tercatat baik.

Namun, jika melihat kinerja mereka dari laporan keuangan, beberapa emiten BUMN Karya memang masih mengalami penurunan hingga September 2023. Misalnya, PTPP mencatat pendapatan per September 2023 sebesar Rp 12,22 triliun, turun 9,18% secara tahunan. Namun, laba PTPP naik 70% secara tahunan ke Rp 239,72 miliar.

WIKA membukukan kenaikan pendapatan 17,88% secara tahunan ke Rp 15,07 triliun per September 2023. Namun, WIKA masih mencatatkan kerugian Rp 5,84 triliun pada periode tersebut.

ADHI mencatatkan pendapatan Rp 11,44 triliun per September 2023, naik 25,35% dari periode sama tahun lalu. Laba bersih ADHI juga naik 11,94% ke Rp 23,53 miliar hingga kuartal III 2023.

“Masih tingginya beban keuangan masih menjadi faktor penekan dari sisi laba BUMN Karya,” ujarnya kepada Kontan, Rabu (17/1).

Di tahun 2024, kinerja BUMN Karya dilihat tidak akan begitu jauh jika dibandingkan dengan kinerja di tahun 2023. Sebab, beberapa emiten BUMN Karya pun masih memasang target moderat untuk pencapaian nilai kontraknya.

Namun, hal ini berbeda dengan ADHI yang masih memiliki potensi peningkatan nilai kontrak di tahun 2024,karena adanya proyek di Filipina. 

Baca Juga: Prospek Emiten Konstruksi Swasta Diramal Positif, Ini Rekomendasi Saham Jagoan Analis

Di sisi lain, proyek pembangunan di IKN masih bisa menjadi peluang peningkatan nilai kontrak BUMN Karya.

”Namun, faktor hasil Pemilu 2024 juga bisa menjadi penentu bagi kinerja BUMN Karya di tahun ini,” ungkapnya.

Azis pun memberikan rekomendasi trading buy untuk ADHI dengan target harga di Rp 332 - Rp 334 per saham.

 
ADHI Chart by TradingView

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi