Nilai KUR di Kalteng berlipat tiga dalam 2 tahun



PALANGKARAYA. Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Kalimantan Tengah mengalami pertumbuhan pesat selama tiga tahun terakhir.  Nilai penyaluran  KUR di Kalimantan Tengah berlipat tiga dalam waktu dua tahun.

Menurut Gubernur Kalimantan Tengah Agustinus Teras Narang, penyaluran KUR di 2010 baru Rp 552 miliar. Tapi pada 2012 nilainya menjadi Rp 1,57 triliun. Jumlah debitur pun meningkat 105,7%.

Sektor perdagangan, hotel dan restoran mendominasi KUR di Kalteng yakni sebesar 49%. Sisanya, sektor pertanian 32% dan sektor lainnya (akumulasi sektor industri, konstruksi, gas dan air bersih, pertambangan dan jasa) 19%.


"Sejumlah hambatan yang ada antara lain masih terbatasnya jaringan kantor bank, terbatasnya jumlah penerima KUR yang visible, terbatasnya jumlah sumber daya dan masalah koordinasi," kata Agustinus di depan Wakil Presiden (Wapres) Boediono, Sabtu (20/4).Dalam kesempatan itu, Wapres menyaksikan sejumlah pengusaha mendapatkan KUR dari sejumlah bank yang ada di Kalteng. Ada pengusaha yang mendapat KUR mulai dari puluhan juta hingga ratusan juga. Dana KUR itu disalurkan berdasarkan tingkat kemajuan usaha masing-masing. Boediono menyampaikan dukungannya atas program KUR tersebut. "Ada pelaku besar yang membukakan lapangan kerja yang besar, tapi kadangkala pelaku ekonomi kecil lebih penting karena memberikan mata pencaharian bagi banyak kalangan," tuturnya saat berdialog dengan para penerima KUR, perwakilan PNPM Mandiri, Penyuluh Keluarga Berencana (KB), Kader Posyandu, Petugas Kesehatan, dan penerima KUR.Wapres meminta perbankan lebih aktif menjangkau para pelaku kegiatan ekonomi kecil. Sebab, jumlah mereka yang belum mendapat kredit masih jauh lebih besar dari yang sudah. "Ini berarti ruang untuk menjangkau mereka lebih besar lagi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: