Nilai Obligasi PLN Naik Dua Kali Lipat



JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) rupanya tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang ada. Buktinya, karena permintaan membludak, perusahaan pelat merah ini menaikkan nilai penerbitan obligasi hingga dua kali lipat dari rencana awal. Ya, semula, perusahaan setrum ini hanya berencana menerbitkan obligasi dengan nilai Rp 1,5 triliun. Tapi, pasca proses penawaran, PLN menaikkan nilai penerbitan menjadi Rp 3 triliun. "Masa penawaran (book building) sudah selesai. Ternyata, PLN mengalami kelebihan permintaan (oversubcribed) sehingga nilai penerbitan kami tingkatkan menjadi Rp 3 triliun," ujar Direktur Keuangan PLN, Setio Anggoro Dewo, di Jakarta, kemarin (30/12).Dia menjelaskan, PLN telah menyampaikan rencana menaikkan nilai penerbitan obligasi menjadi dua kali lipat itu kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).Sayang, Setio enggan merinci, berapa komposisi nilai antara obligasi konvensional dengan sukuk ijarah. “Tanyakan saja ke Danareksa Sekuritas. Saya tidak hapal detailnya,” tandasnya. Marciano Herman, Direktur Danareksa Sekuritas selaku penjamin emisi (underwriter) obligasi PLN mengatakan, sekitar 80% penawaran yang masuk berminat dengan obligasi konvensional perusahaan itu. Sisanya adalah sukuk. Dus, komposisi penerbitan surat utang PLN adalah Rp 2,4 triliun untuk obligasi konvensional dan Rp 600 miliar untuk sukuk. Sekadar pembanding, semula PLN berencana menerbitkan obligasi konvensional Rp 1 triliun dan sukuk Rp 500 miliar. PLN akan menerbitkan surat utang dalam dua seri. Pertama, Seri A berjangka waktu tujuh tahun dengan menggunakan imbal hasil (yield) SUN FR 0028 dan FR 0030 sebagai acuan. Mereka memberikan premium 1,5%-2,75%. Marciano mengatakan, obligasi Seri A ini memiliki yield 11,95%.Kedua, Seri B bertenor 10 tahun. Obligasi ini menggunakan patokan yield FR 0031 dan FR 0036 plus 1,75%-2,85%. Dus, obligasi Seri B ini menawarkan yield 12,55%. "Komposisi permintaan yang masuk 40% untuk tenor tujuh tahun, dan 60% untuk tenor 10 tahun," jelas Marciano.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Test Test