KONTAN.CO.ID - Nilai pasar mata uang kripto pada Senin (13/6) menguap, menjadi di bawah US$ 1 triliun untuk pertama kali sejak Januari 2021, menurut data CoinMarketCap, tinggal US$ 926 miliar.

Mengutip Reuters, pasar mata uang kripto global memuncak di US$ 2,9 triliun pada November 2021, tetapi runtuh sepanjang tahun ini, kehilangan US$ 1 triliun dalam dua bulan terakhir saja. 

Sebab, investor membuang aset berisiko dalam menghadapi inflasi yang tinggi dan kekhawatiran kenaikan suku bunga oleh bank sentral akan menghambat pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: Harga Bitcoin Terjungkal ke US$ 25.000, Terendah dalam 18 Bulan Terakhir

Mata uang kripto terbesar dari sisi kapitalisasi pasar, Bitcoin, turun lebih dari 10% pada Senin, jatuh ke level terendah 18 bulan di US$ 23.750, terpangkas sekitar 50% sepanjang tahun ini. 

"Karena inflasi terbukti menjadi lawan yang lebih sulit untuk dikalahkan dari yang diperkirakan, Bitcoin terus mengalami luka parah di ring," kata Susannah Streeter, Analis Investasi dan Pasar Senior di Hargreaves Lansdown.

"Bitcoin adalah korban utama pelarian dari aset berisiko karena investor khawatir tentang kenaikan harga konsumen di seluruh dunia," ujarnya kepada Reuters.

Editor: S.S. Kurniawan