JAKARTA. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) boleh tersenyum lebar. Pasalnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pada triwulan I – 2015 yang lalu, perikanan budidaya memberi kontribusi terbesar pada peningkatan produksi sub sektor perikanan hingga 2,92 juta ton, dengan nilai Rp 21 triliun. Peningkatan produksi ini mendorong peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) sub sektor perikanan pada periode yang sama yang mencapai 8,64 % atau lebih besar dibanding dengan peningkatan PDB Nasional yang hanya 4,7 %. Atas prestasi tersebut, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto mengatakan bahwa peningkatan produksi perikanan budidaya tersebut sebagian besar disumbang dari produksi rumput laut yang mencapai 2,1 juta ton dengan nilai Rp 4,9 triliun, kemudian ikan nila 149.000 ton dengan nilai produksi Rp 2,5 triliun, dan bandeng yang mencapai 137.000 ton dengan nilai Rp 1,9 triliun. “Kita optimis peningkatan produksi perikanan budidaya ini akan terus meningkat sepanjang tahun 2015 dan mencapai target yang telah ditetapkan sebesar 17,9 juta ton”, ujar Slamet, Kamis (2/7).
Nilai perikanan budidaya capai Rp 21 T triwulan I
JAKARTA. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) boleh tersenyum lebar. Pasalnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pada triwulan I – 2015 yang lalu, perikanan budidaya memberi kontribusi terbesar pada peningkatan produksi sub sektor perikanan hingga 2,92 juta ton, dengan nilai Rp 21 triliun. Peningkatan produksi ini mendorong peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) sub sektor perikanan pada periode yang sama yang mencapai 8,64 % atau lebih besar dibanding dengan peningkatan PDB Nasional yang hanya 4,7 %. Atas prestasi tersebut, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto mengatakan bahwa peningkatan produksi perikanan budidaya tersebut sebagian besar disumbang dari produksi rumput laut yang mencapai 2,1 juta ton dengan nilai Rp 4,9 triliun, kemudian ikan nila 149.000 ton dengan nilai produksi Rp 2,5 triliun, dan bandeng yang mencapai 137.000 ton dengan nilai Rp 1,9 triliun. “Kita optimis peningkatan produksi perikanan budidaya ini akan terus meningkat sepanjang tahun 2015 dan mencapai target yang telah ditetapkan sebesar 17,9 juta ton”, ujar Slamet, Kamis (2/7).