JAKARTA. Pasar properti, khususnya ritel, semakin bergairah seiring bertumbuhnya perekonomian Indonesia. Nilai proyek properti ritel di Indonesia sepanjang 2013 diprediksi mencapai Rp 12 triliun, atau tumbuh 15% dibandingkan tahun lalu. "Sekitar 70% dari total nilai proyek ritel 2013 berada di Jabodetabek dan 30% di sembilan kota besar lain," ujar pengamat properti, Panangian Simanungkalit, pekan lalu. Pertumbuhan ekonomi nasional yang diprediksi 6,7% di tahun ini mendorong pertumbuhan pusat ritel. Apalagi, sekitar 62% dari pertumbuhan ekonomi itu ditopang faktor konsumsi. "Itu berarti permintaan ruang ritel akan naik 9,5% disebabkan ekspansi para pebisnis ritel sebesar 12,5% pada 2013," prediksi Panangian.
Nilai proyek ritel mencapai Rp 12 triliun di 2013
JAKARTA. Pasar properti, khususnya ritel, semakin bergairah seiring bertumbuhnya perekonomian Indonesia. Nilai proyek properti ritel di Indonesia sepanjang 2013 diprediksi mencapai Rp 12 triliun, atau tumbuh 15% dibandingkan tahun lalu. "Sekitar 70% dari total nilai proyek ritel 2013 berada di Jabodetabek dan 30% di sembilan kota besar lain," ujar pengamat properti, Panangian Simanungkalit, pekan lalu. Pertumbuhan ekonomi nasional yang diprediksi 6,7% di tahun ini mendorong pertumbuhan pusat ritel. Apalagi, sekitar 62% dari pertumbuhan ekonomi itu ditopang faktor konsumsi. "Itu berarti permintaan ruang ritel akan naik 9,5% disebabkan ekspansi para pebisnis ritel sebesar 12,5% pada 2013," prediksi Panangian.