Nilai proyek Sahid di Timika ditaksir Rp 450 M



JAKARTA. PT Hotel Sahid Jaya Tbk menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 35% dari pencapaian tahun lalu menjadi Rp 217 miliar. Untuk mengejar target tersebut, perusahaan berkode saham SHID ini akan memaksimalkan transaksi tiket serta digital marketing melalui kanal-kanal online maupun melalui Online Travel Agent (OTA).

Direktur Utama Haryadi Sukamdani mengakui, pemesanan melalui online ticketing menyumbang 20% bagi revenue perseroan. Penjualan melalui online dinilai sebagai langkah yang potensional karena mampu tumbuh hingga 18% per tahun.

Selain menggenjot penjualan dari online ticketing, SHID pada tahun ini akan melanjutkan proyek mixed use Sahid Timika Lifestyle City yang berlokasi di Papua. Proyek tersebut, secara total akan berdiri di area luas development sebesar 6 hektare (ha).


Untuk tahap pertama, Sahid akan fokus menggarap lahan seluas 2,2 ha untuk pembangunan hotel bintang 4 dan convention hall. Nilai investasi pembangunan hotel mencapai Rp 160 miliar. Adapun, total investasi untuk hotel, convention hall, apartemen dan pusat perbalanjaan, ditaksir sebesar Rp 450 miliar.

"Karena di Timika belum ada, jadi orang harus menginap di Jayapura," kata Haryadi di Jakarta, Senin(19/6)

Untuk proyek di Timika, perseroan mengajak developer lokal, Pondok Amor sebagai penyedia lahan.

Namun, Sahid belum berani mematok target pemasukan dari proyek di Timika, lantaran harus melihat kondisi dan situasi Freeport lebih dahulu. "Kami meperhitungkan dulu Freeport bagaimana ke depannya. Kalo punya duit, bangun gampang, yang susah itu jualnya," kata Haryadi.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini