JAKARTA. Nilai dana masyarakat di perbankan yang tidak dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) merambat naik. Mengutip data terbaru LPS, sampai akhir Juni lalu, total nilai rekening yang isinya di atas Rp 2 miliar mencapai Rp 1.021,88 triliun, atau naik 6,41% menjadi sebesar Rp 61,54 triliun dari bulan sebelumnya. Proporsi rekening jumbo ini mencapai 48,31% dari total dana masyarakat di perbankan. Kenaikan terbesar dicatat oleh rekening bernilai di atas Rp 5 miliar yang naik 39,24% dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Asal tahu saja, kendati tak dijamin, pertumbuhan rekening di atas Rp 2 miliar dan Rp 5 miliar, paling tinggi dibandingkan rekening yang mendapat penjaminan LPS, yakni di bawah Rp 2 miliar. Bertambahnya jumlah rekening gendut itu terjadi seiring meningkatnya DPK bank. LPS mencatat, selama Juni 2010, terjadi penambahan DPK sebesar 3,99% menjadi Rp 2.113,63 triliun. Menurut LPS, sejauh ini kian besarnya nilai dana masyarakat yang tidak dijamin belum mengkhawatirkan. Menilik dari nilainya, rekening berisi duit di atas Rp 2 miliar memang selalu mendominasi. Namun, dari jumlah pemilik rekening, maka jumlah rekening dengan isi simpanan di bawah Rp 2 miliar masih yang terbanyak. Sampai akhir Juni, jumlah pemilik dana di rekening yang bernilai di bawah Rp 2 miliar mencapai 92,81 juta rekening. Terbesar adalah yang bernilai di bawah Rp 100 juta, jumlahnya 90,76 juta rekening. Bandingkan dengan jumlah rekening bersaldo di atas Rp 2 miliar yang hanya dipegang oleh 95.780 rekening. "Program penjaminan ini pada prinsipnya memang untuk melindungi penabung ritel yang banyak itu," kata Poltak L Tobing Kepala Divisi Penjaminan LPS. Alasan lainnya, lanjut Poltak, biasanya pemilik dana diatas Rp 2 miliar adalah korporasi-korporasi yang digolongkan sebagai pemilik dana sophisticated. "Biasanya mereka sudah punya analisis dan pengetahuan yang sangat baik mengenai kondisi perbankan dan perekonomian Indonesia," pungkasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Nilai rekening jumbo terus merangsak naik
JAKARTA. Nilai dana masyarakat di perbankan yang tidak dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) merambat naik. Mengutip data terbaru LPS, sampai akhir Juni lalu, total nilai rekening yang isinya di atas Rp 2 miliar mencapai Rp 1.021,88 triliun, atau naik 6,41% menjadi sebesar Rp 61,54 triliun dari bulan sebelumnya. Proporsi rekening jumbo ini mencapai 48,31% dari total dana masyarakat di perbankan. Kenaikan terbesar dicatat oleh rekening bernilai di atas Rp 5 miliar yang naik 39,24% dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Asal tahu saja, kendati tak dijamin, pertumbuhan rekening di atas Rp 2 miliar dan Rp 5 miliar, paling tinggi dibandingkan rekening yang mendapat penjaminan LPS, yakni di bawah Rp 2 miliar. Bertambahnya jumlah rekening gendut itu terjadi seiring meningkatnya DPK bank. LPS mencatat, selama Juni 2010, terjadi penambahan DPK sebesar 3,99% menjadi Rp 2.113,63 triliun. Menurut LPS, sejauh ini kian besarnya nilai dana masyarakat yang tidak dijamin belum mengkhawatirkan. Menilik dari nilainya, rekening berisi duit di atas Rp 2 miliar memang selalu mendominasi. Namun, dari jumlah pemilik rekening, maka jumlah rekening dengan isi simpanan di bawah Rp 2 miliar masih yang terbanyak. Sampai akhir Juni, jumlah pemilik dana di rekening yang bernilai di bawah Rp 2 miliar mencapai 92,81 juta rekening. Terbesar adalah yang bernilai di bawah Rp 100 juta, jumlahnya 90,76 juta rekening. Bandingkan dengan jumlah rekening bersaldo di atas Rp 2 miliar yang hanya dipegang oleh 95.780 rekening. "Program penjaminan ini pada prinsipnya memang untuk melindungi penabung ritel yang banyak itu," kata Poltak L Tobing Kepala Divisi Penjaminan LPS. Alasan lainnya, lanjut Poltak, biasanya pemilik dana diatas Rp 2 miliar adalah korporasi-korporasi yang digolongkan sebagai pemilik dana sophisticated. "Biasanya mereka sudah punya analisis dan pengetahuan yang sangat baik mengenai kondisi perbankan dan perekonomian Indonesia," pungkasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News