Nilai resi gudang yang diterbitkan capai Rp267,3 M



JAKARTA. Sejak diluncurkannya resi gudang pada 2008, hingga saat ini sudah dilakukan penerbitan di 47 kabupaten/kota. Komoditas yang disimpan adalah gabah, jagung, beras, kopi, dan rumput laut. "Sistem Resi Gudang (SRG) merupakan salah satu instrumen yang dapat dimanfaatkan oleh para petani, kelompok tani, Gapoktan, koperasi tani maupun pelaku usaha (pedagang, prosesor, pabrikan) sebagai suatu instrumen tunda jual dan pembiayaan perdagangan karena dapat menyediakan akses kredit bagi dunia usaha dengan jaminan barang (komoditas) yang disimpan di gudang," kata Junaedi Sekretaris Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kemendag dalam siaran persnya, Senin (23/6). Secara akumulatif sampai 5 Juni 2014, jumlah resi gudang yang telah diterbitkan sebanyak 1.289 resi dengan total senilai Rp 267,3 miliar atau total volume komoditas sebanyak 54.307,71 ton terdiri atas 44.919,77 ton gabah, 4.632,47 ton beras, 4.315,08 ton jagung, 20,39 ton kopi, dan 420 ton rumput laut. SRG menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Dari tahun 2012 sampai 2013 jumlah resi gudang yang telah diterbitkan meningkat 40% atau sekitar 153 resi. Peningkatan juga terjadi untuk volume komoditas sebesar 15% atau sebanyak 2.652 ton, nilai komoditas sebesar 17% atau Rp 15,7 miliar dan pembiayaan yang diberikan dari Lembaga Keuangan (Bank/Non-bank) sebesar 33% atau sebanyak Rp 8,1 miliar. Meskipun terus mengalami peningkatan, namun potensi volume hasil panen petani secara nasional masih cukup besar, sehingga volume komoditas yang disimpan dalam gudang SRG masih dapat ditingkatkan. Jika dimanfaatkan secara optimal, SRG ini juga berfungsi sebagai salah satu tolak ukur pemerintah dalam memperhitungkan stok pangan nasional. Guna mempercepat pelaksanaan SRG secara nasional, Kemendag bekerja sama dengan pemerintah daerah melakukan pembangunan 98 gudang SRG yang tersebar di wilayah Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Barat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan