Nilai rights issue tahun ini lebih gemuk



JAKARTA. Sampai dengan akhir Oktober 2013 sudah ada 18 emiten yang melakukan penawaran saham terbatas (rights issue). Total dana yang berhasil diperoleh para emiten dari aksi korporasi ini mencapai Rp 22,69 triliun.

Dibandingkan dengan akhir tahun lalu, nilai emisi rights issue tahun ini meningkat. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah emiten yang menggelar rights issue tahun lalu sebanyak 22 emiten.

Adapun, nilainya sekitar Rp 19,75 triliun. Seperti diketahui, selain untuk mencari pendanaan, aksi ini juga digunakan bagi sebagian pihak untuk melakukan backdoor listing.


Misalnya, PT Toko Gunung Agung Tbk yang kemudian berubah nama menjadi PT Permata Prima Sakti Tbk (TKGA). Pada Februari 2013 lalu, perseroan menerbitkan 960 juta saham baru. Nilai emisi sebesar Rp 480 miliar.

Saham ini kemudian diserap seluruhnya oleh PT Permata Prima Energi, sehingga Permata Prima menguasai 97,23% saham TKGA. Kemudian, TKGA mengubah lini bisnis dari percetakan dan toko buku ke sektor batubara.

Sebelumnya, PT Centrin Online Tbk (CENT) pun melakukan hal serupa. CENT menerbitkan 6,84 miliar saham dengan total nilai emisi Rp 684,95 miliar. Clover Universal Enterprise Ltd berhasil masuk dan menguasai 38,08% saham CENT.

Clover merupakan anak usaha Northstar Equity Partners III Ltd. Northstar Equity berada di bawah bendera Northstar Pacific yang digawangi oleh pengusaha Patrick S Walujo. Dana hasil rights issue salah satunya digunakan untuk mengakuisisi perusahaan menara PT Retower Asia.

Hari ini, manajemen CENT mengeluarkan prospektus  mengenai rencana perubahan lini bisnis utama dari perdagangan jasa telekomunikasi seluler menjadi perusahaan yang fokus pada bisnis menara telekomunikasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri