JAKARTA. Meski bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) sudah naik, tekanan terhadap rupiah tak meredam, malah semakin kuat. Kemarin, pasangan USD/IDR, menguat 2,08% menjadi 11.649 dibanding sehari sebelumnya. Pun, dollar Amerika Serikat (AS) di kurs tengah BI, naik 0,28% menjadi 11.125. Ariston Tjendra, analis Monex Investindo Futures bilang, pelemahan rupiah masih dipicu sentimen negatif atas defisit neraca perdagangan di dalam negeri. Tekanan lain datang dari tingginya kekhawatiran pasar terhadap prospek ekonomi Indonesia. Keputusan BI mengerek BI rate sebesar 50 basis poin menjadi 7% pada akhir bulan lalu belum mampu menjadi amunisi ampuh mengangkat rupiah. Malah, rupiah terus tersungkur.
Nilai rupiah makin tersungkur
JAKARTA. Meski bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) sudah naik, tekanan terhadap rupiah tak meredam, malah semakin kuat. Kemarin, pasangan USD/IDR, menguat 2,08% menjadi 11.649 dibanding sehari sebelumnya. Pun, dollar Amerika Serikat (AS) di kurs tengah BI, naik 0,28% menjadi 11.125. Ariston Tjendra, analis Monex Investindo Futures bilang, pelemahan rupiah masih dipicu sentimen negatif atas defisit neraca perdagangan di dalam negeri. Tekanan lain datang dari tingginya kekhawatiran pasar terhadap prospek ekonomi Indonesia. Keputusan BI mengerek BI rate sebesar 50 basis poin menjadi 7% pada akhir bulan lalu belum mampu menjadi amunisi ampuh mengangkat rupiah. Malah, rupiah terus tersungkur.