Nilai Transaksi Aset Kripto Diproyeksikan Tertekan Hingga Akhir Tahun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai transaksi aset kripto turun hingga April 2023. Nilai transaksi kripto diperkirakan masih akan tertekan hingga akhir tahun nanti.

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat, nilai transaksi aset kripto sejak awal tahun hingga April 2023 sebesar Rp 49,26 triliun. Secara tahunan (YoY), jumlah ini merosot 70,52% dibandingkan nilai transaksi pada periode sama tahun 2022.

CEO Triv Gabriel Rey mengatakan bahwa terjadi penurunan transaksi nilai aset kripto di seluruh exchange di Indonesia. Hal tersebut disebabkan oleh penurunan harga aset kripto.


"Sehingga banyak investor yang 'nyangkut' dan tidak memiliki amunisi lagi untuk membeli atau investasi ke kripto lagi," ujar dia kepada Kontan.co.id, Jumat (16/6).

Baca Juga: BlackRock Ajukan Permohonan ETF Bitcoin Spot Ke Regulator Amerika Serikat

Gabriel menambahkan, altcoin juga mengalami gugatan SEC sehingga nasibnya menjadi tidak menentu. Dengan adanya gugatan pada altcoin, nilai transaksi aset kripto diperkirakan masih akan tertekan hingga akhir tahun.

"Saat ini sesuai data Bappebti, kemungkinan besar kami mengalami penurunan sekitar 60%-70%," ungkap dia.

Di sisi lain, Gabriel mengatakan bahwa dalam sepekan terakhir coin yang paling banyak ditransaksikan di Triv adalah bitcoin. Ini mengingat altcoin jatuh hingga 25% sehingga banyak investor cut loss dan menukarnya dengan bitcoin.

"Hal ini juga bisa dilihat dari chart bitcoin dominance yang menembus angka 49% dan terus naik," kata Gabriel.

Baca Juga: Pembekuan Aset Ditolak, Harga Aset Kripto Bisa Naik Lagi

Dia mengatakan, dalam jangka pendek-menengah investor disarankan untuk investasi hanya di bitcoin dan menghindari altcoin untuk sementara waktu. Di sisi lain, Bitcoin dinilai masih menjadi aset yang menarik karena jika melihat data pertumbuhan, on-chain pengguna bitcoin masih terus bertumbuh tiap tahun hingga 20%.

"Terlebih dengan adanya berita Blackrock akan meluncurkan bitcoin ETF, yang jika disetujui akan membuat pasar kembali bergairah," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati