KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mengoptimalkan potensi digital banking di setiap aspek dengan mengembangkan berbagai solusi keuangan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah.

Direktur Digital & Integrated Transaction Banking BNI Corina Leyla Karnalies menyampaikan,  jumlah pengguna BNI Mobile Banking tumbuh 24,3% secara tahunan menjadi 14,26 juta pada kuartal I-2023.

Hal ini diikuti dengan jumlah transaksi mencapai 193 juta atau tumbuh sebesar 52% secara tahunan  hingga tiga bulan pertama 2023. Sedangkan nilai transaksi BNI Mobile tumbuh sebesar 52,7% secara tahunan menjadi sebesar Rp252 triliun pada kuartal pertama 2023. 

Baca Juga: Bank BNI (BBNI) Catat Laba Bersih Tumbuh 31,8% Jadi Rp 5,2 Triliun di Kuartal I-2023

“Melalui BNI Mobile Banking, BNI terus memperluas layanan dengan memanfaatkan ekosistem BNI group, retailer, hingga mitra global untuk menjawab masing-masing permintaan pelanggan di era perbankan digital modern ini. Perseroan berharap dapat terus membantu kemajuan mitra khususnya dengan kemudahan solusi digital yang BNI miliki,” katanya secara virtual pada Selasa (18/4).

Dari segmen Wholesale Banking, BNI memiliki BNIDirect untuk menunjang transaksi bisnis nasabah dan debitur non perorangan secara digital dan mampu memenuhi semua kebutuhan klien dalam satu portal terintegrasi.

Pada kuartal I 2023, tercatat jumlah pengguna BNIDirect tumbuh 32,9% secara tahunan menjadi 102.000 user, diikuti oleh pertumbuhan volume transaksi sebesar 27,3% secara tahunan atau setara Rp 1.583 triliun, dengan jumlah transaksi yang juga meningkat 25,3% secara tahunan atau mencapai 203 juta transaksi. 

Baca Juga: Ekonomi Menggeliat, Kredit Bank Negara Indonesia (BBNI) Makin Kuat

Peningkatan volume transaksi digital serta meningkatnya preferensi nasabah dalam melakukan transaksi sehingga dapat meningkatkan fee based income BNI.

“Ke depan, BNI telah menyiapkan berbagai rencana penguatan dan pengembangan kapabilitas digital lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan customer experience sekaligus men-generate transaction-based CASA dan fee-based income,” tuturnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi