KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan mencatat nilai transaksi bursa karbon Indonesia masih minim, yakni tercatat sebesar Rp 35,3 miliar dari September 2023 hingga April 2024. Kepala Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim dan Multilateral BKF Kemenkeu Boby Wahyu Hernawan menyampaikan, transaksi senilai Rp 35,3 miliar tersebut berasal dari 57 partisipan, dengan frekuensi transaksi mencapai 60. Adapun Boby mengungkapkan, alasan frekuensi transaksi bursa karbon di Indonesia masih minim, karena berbagai pihak belum sepenuhnya menyadari bahwa nilai ekonomi karbon yang bisa dapat di monetisasi, bahkan bisa diperdagangkan.
Nilai Transaksi Bursa Karbon Masih Minim, Kemenkeu Beberkan Penyebabnya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan mencatat nilai transaksi bursa karbon Indonesia masih minim, yakni tercatat sebesar Rp 35,3 miliar dari September 2023 hingga April 2024. Kepala Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim dan Multilateral BKF Kemenkeu Boby Wahyu Hernawan menyampaikan, transaksi senilai Rp 35,3 miliar tersebut berasal dari 57 partisipan, dengan frekuensi transaksi mencapai 60. Adapun Boby mengungkapkan, alasan frekuensi transaksi bursa karbon di Indonesia masih minim, karena berbagai pihak belum sepenuhnya menyadari bahwa nilai ekonomi karbon yang bisa dapat di monetisasi, bahkan bisa diperdagangkan.
TAG: