KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerimaan masyarakat terhadap layanan digital mendorong pertumbuhan transaksi digital banking. Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo bilang nilai transaksi
digital banking meningkat 46,72% yoy menjadi Rp 28.685,48 triliun untuk periode Januari-September 2021. Pencapaian itu diproyeksikan akan terus tumbuh 43,04% yoy mencapai Rp 39.130 triliun untuk keseluruhan tahun ini. Salah satu layanan yang banyak digunakan oleh nasabah adalah
mobile banking yang bisa diakses melalui ponsel pintar dari mana saja. Bank Central Asia (BCA) mencatatkan 88% transaksi nasabah dilakukan melalui
mobile banking dan
internet banking. Lalu sebanyak 11,4% dari ATM dan hanya 0,5% dilakukan di cabang. Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja transaksi digital datang dari penggunaan Klik BCA, BCA Mobile, hingga My BCA. Kebanyakan transaksi berasal dari pembayaran, virtual account, dan transfer antar pemain ekosistem digital.
Baca Juga: Desember 2021, BCA siap implementasikan BI Fast Paymnet Direktur BCA Santoso Liem bilang pengguna BCA mobile tercatat sebesar 18,6 juta pengguna pada September 2021. Adapun jumlah transaksi
mobile banking naik 50,8% yoy dari Rp 1.891 triliun menjadi Rp 2.851 per September 2021. Sedangkan transaksi melalui
internet banking naik 33,7% yoy dari Rp 8.101 triliun menjadi Rp 10.834 triliun hingga kuartal ketiga 2021. "Porsi transaksi
digital banking yang mencakup
mobile dan
internet banking BCA, sebesar 88% per September 2021. Sedangkan
internet banking BCA tumbuh 29% dari 849 juta transaksi di kuartal ketiga 2020 menjadi 1,09 miliar transaksi di kuartal ketiga 2021," ujar Santoso kepada Kontan.co.id pada Jumat (22/10). Begitupun dengan transaksi
mobile banking BCA melonjak 55% dari 1,7 miliar kali di kuartal ketiga 2020 menjadi 2,64 miliar di kuartal ketiga 2021.
Baca Juga: Lihat Laba, Jangan Label Bank Digitalnya Tak mau kalah, Bank Tabungan Negara (BTN) juga mencatat kinerja positif pada layanan
mobile banking. Direktur BTN Andi Nirwanto menyebut akuisisi pengguna baru tumbuh 24% yoy dari 436.820di September 2020 menjadi 543.546 pada September 2021. “Posisi
user tumbuh 26% dari sebelumnya 1.375.937 pada bulan September 2020 menjadi 1.732.756 pada bulan September 2021. Adapun jumlah transaksi tumbuh 85% dari sebelumnya 54.133.087 pada bulan September 2020 menjadi 99.923.931 pada bulan September 2021,” ujar Andi kepada Kontan.co.id. Andi menambahkan, volume transaksi BTN Mobile tumbuh 75% you dari Rp 9,3 triliun pada bulan September 2020 menjadi Rp 16,2 triliun pada bulan September 2021. Bank dengan spesialisasi kredit properti ini sedang menyiapkan New BTN Mobile Banking. “Dengan arsitektur yg lebih modern, konsep Super App, mendukung pembentukan ekosistem
mortgage yang jadi fokus BTN. Di dalamnya tentunya sudah disematkan teknologi
open banking, untuk mempercepat dan memperkaya inovasi/functionality dalam rangka ekosistem dimaksud,” jelasnya.
Baca Juga: Perbankan syariah tumbuh kuat di tengah pandemi Bank Mandiri juga terus memperluas layanan digitalisasi untuk transaksi yang diberikan kepada nasabah. Direktur Information Technology Bank Mandiri, Timothy Utama bilang baru saja merilis fitur tarik tunai tanpa kartu di mesin ATM melalui aplikasi digital banking Livin' by Mandiri. Hingga Agustus 2021, laju transaksi perbankan dan finansial melalui aplikasi Livin' by Mandiri meningkat hingga 627 juta transaksi, naik 63% yoy. Dengan nilai transaksi mencapai Rp 1,043 triliun pada periode tersebut.
Bank Neo Commerce (BNC) mencatatkan lebih dari 10 juta unduhan aplikasi digital neobank di Google PlayStore dan di AppStore. Jadi tertinggi di kategori bank digital, dan diperkirakan mencapai total 10 juta nasabah dan dua juta pengguna harian aktif pada akhir bulan Oktober ini. Direktur Utama Bank Neo Commerce, Tjandra Gunawan mengatakan aplikasi neobank dari Bank Neo Commerce diharapkan dapat memberikan layanan perbankan mudah kepada nasabah. Sayangnya ia tidak merinci jumlah dan transaksi di digital banking BNC.
Baca Juga: Hore! Keringanan bayar kartu kredit diperpanjang hingga Juni 2022 Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati