Nilai transaksi kartu kredit melorot 9,7%



JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat terjadi penurunan volume dan nilai transaksi kartu kredit dari periode Maret 2011 ke April 2011. Menurut catatan bank sentral, dalam sebulan nilai transaksi kartu kredit turun 9,7% atau setara Rp 1,52 triliun. Pada Maret 2011, nilai transaksi kartu kredit sekitar Rp 15,67 triliun. Sementara di April 2011 nilainya surut menjadi Rp 14,14 triliun.

Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) membantah penurunan transaksi tersebut akibat dampak kasus Citibank. “Memang benar terjadi penurunan hingga 9% dari sisi transaksi, tetapi ini musiman saja. Tahun-tahun sebelumnya di bulan April itu memang cenderung menurun,” kata General Manager AKKI Steve Marta kepada KONTAN, Senin (6/6).

Tak hanya nilai transaksi, volume transaksi kartu kredit juga menurun dari 17,85 juta transaksi di Maret 2011 menjadi 16,68 juta transaksi pada April 2011. Penurunan tersebut sekitar 6,55% atau setara dengan berkurangnya 1,17 juta transaksi dalam waktu satu bulan.


Yang menarik, kendati terjadi banyak kasus terkait kartu kredit, seperti debt collector, animo masyarakat memiliki kartu kredit tidak surut. Terbukti, jumlah pemegang kartu terus bertambah. Di bulan Maret 2011 terdapat 13,92 juta pemegang kartu. Di April naik 0,7% menjadi 14,02 juta pemegang kartu.

Outstanding kredit melalui kartu kredit juga terus meningkat. "Jadi sejauh ini bisnis masih terus tumbuh,” kata Steve.

General Manager Kartu Kredit Bank BNI Dodit Wiweko Probojakti, mengatakan, hingga April 2011, bisnis kartu kredit Bank BNI masih bertumbuh baik. Rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) kartu kredit Bank BNI turun dari 2,25% per Maret 2011 menjadi 2,19% pada April 2011.

Kepala Biro Kebijakan dan Pengembangan Sistem Pembayaran BI Aribowo, mengatakan, saat ini data NPL industri kartu kredit periode April 2011 masih diolah. Pada Maret 2011, secara industri NPL kartu kredit sebesar 4,7%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: