JAKARTA. Nilai Tukar Petani (NTP) pada Juli 2017 mencatatkan sedikit kenaikan dibanding bulan sebelumnya. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat NTP bulan lalu sebesar 100,65, naik tipis 0,12 dibanding Juni 2017.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, dengan NTP yang melebihi angka 100 maka indeks harga yang diterima petani lebih besar dari indeks harga yang dibayar petani.

"NTP Juli 100,65 hampir dekati titik impas. Kalau di bawah angka 100, artinya indeks harga yang diterima petani lebih rendah dari yang dibayarkan," kata Suhariyanto, Selasa (1/8).

Berdasarkan sub sektornya, hampir seluruh NTP subsektor mengalami kenaikan, kecuali untuk NTP tanaman perkebunan rakyat yang turun 0,49 menjadi 97,09 karena penurunan komoditas kelapa sawit, kelapa, dan kopi serta NTP pembudidaya ikan yang turun 0,09 menjadi 99,17 karena penurunan komoditas udang dan mujair.

Meski sejumlah NTP mengalami kenaikan, masih ada satu subsektor yang besaran NTP-nya masih di bawah 100, yaitu NTP tanaman pangan. Hal ini lanjut Suhariyanto perlu menjadi perhatian.

Sejalan dengan kenaikan NTP, Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) Juli 2017 juga meningkat 0,15 menjadi 109,75. Sama dengan NTP, NTUP subsektor tanaman perkebunan rakyat dan budidaya ikan juga mengalami penurunan masing-masing 0,35 menjadi 10,94 dan 0,03 menjadi 110,57. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto