Nilai tukar petani pada Oktober naik, kecuali pada subsektor peternakan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai tukar petani (NTP) kembali naik pada Oktober 2021 sebesar 106,67. Nilai tersebut naik dari bulan sebelumnya yaitu 104,68 atau naik 0,97%.

“Hampir seluruh subsektor mengalami kenaikan NTP-nya, kecuali untuk sektor peternakan, kata Kepala BPS, Margo Yuwono dalam dalam konferensi pers, Senin (1/11).

Margo mengatakan subsektor peternakan pada Oktober 2021 menurun 0,16% dan tercatat 99,01 atau pada bulan sebelumnya tercatat 99,18. Dia mengatakan penurunan ini terjadi karena di subsektor ini terjadi penurunan indeks yang diterima petani, khususnya karena menurunnya harga telur ayam ras.

Baca Juga: IHS Markit: Pelonggaran PPKM dorong perbaikan kinerja manufaktur

Sementara untuk subsektor lain yang meningkat, seperti tanaman pangan yang naik sebesar 0,59% atau 99,35 dari bulan sebelumnya yaitu 98,77. Kenaikan ini dikarenakan indeks yang diterima petani lebih tinggi dibandingkan dengan indeks yang dibayar petani. Selain itu subtanaman pangan naik karena pengaruh kenaikan harga gabah, ketela pohon, dan ketela rambat.

Sedangkan untuk subsektor hortikultura naik 0,81% atau 99,45 dari bulan sebelumnya 98,65. Kenaikan ini terjadi karena, indeks yang diterima petani naik 0,90%. Kenaikan ini dipengaruhi oleh komoditas yang berpengaruh seperti harga cabai merah, cabai rawit, dan bawang daun.

Baca Juga: BPS: Mobilitas masyarakat meningkat, sektor perdagangan hingga rekreasi tumbuh 4,4%

Tanaman perkebunan rakyat juga meningkat 2,01% atau 127,66 dari sebelumnya 125,15. Margo mengatakan, indeks yang diterima petani naik 2,13% di antaranya, komoditas yang mempengaruhi kenaikan indeks yang diterima petani adalah karena adanya kenaikan harga kelapa sawit, cengkeh, dan coklat biji.

Kemudian untuk sektor perikanan juga meningkat 0,32% atau 105,28 dari bulan sebelumnya sebesar 104,94. Hal ini karena indeks yang diterima petani naik 0,40% di antaranya dipengaruhi oleh kenaikan harga untuk rumput laut, rajungan, dan bandeng payau.

Lebih lanjut untuk nilai tukar nelayan (NTN) juga naik 0,09% atau 106,70 dari bulan sebelumnya sebesar 106.60, pun pada pembudidayaan ikan juga meningkat 0,69% atau 104,59 dari bulan sebelumnya 100,67.

Baca Juga: BPS: Hingga September 2021, jumlah kunjungan wisman masih landai

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati