KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan imbal hasil obligasi negara Amerika Serikat (AS), US Treasury menyebabkan kurs dolar AS menguat. Penguatan dolar AS berpotensi kembali menekan nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa (12/1). Sementara itu, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) juga menjadi sentimen tambahan yang menekan mata uang Garuda hari ini. Kepala Riset dan Edukasi PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memperkirakan, kurs rupiah berpeluang melemah lagi. "Selama pasar masih fokus ke tingkat imbal hasil obligasi AS, nilai tukar rupiah masih bisa melemah (hari ini) ke kisaran Rp 14.160 per dolar AS, dengan level support Rp 14.100 per dolar AS," kata Ariston kepada Kontan.co.id, Senin (11/1).
Nilai tukar rupiah bisa tertekan meski vaksin corona sudah berizin, ini sebabnya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan imbal hasil obligasi negara Amerika Serikat (AS), US Treasury menyebabkan kurs dolar AS menguat. Penguatan dolar AS berpotensi kembali menekan nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa (12/1). Sementara itu, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) juga menjadi sentimen tambahan yang menekan mata uang Garuda hari ini. Kepala Riset dan Edukasi PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memperkirakan, kurs rupiah berpeluang melemah lagi. "Selama pasar masih fokus ke tingkat imbal hasil obligasi AS, nilai tukar rupiah masih bisa melemah (hari ini) ke kisaran Rp 14.160 per dolar AS, dengan level support Rp 14.100 per dolar AS," kata Ariston kepada Kontan.co.id, Senin (11/1).