Nilai Tukar Rupiah Lanjut Melemah pada Senin (10/7) Pagi, Simak Sentimennya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) lanjut melemah pada perdagangan Senin (10/7). Per pukul 9.33 WIB, rupiah melemah 0,17% menjadi Rp 15.167,5 dari level penutupan sebelumnya di Rp 15.142,5 per dolar AS.

Analis Senior Bank Mandiri Reny Eka Putri memprediksi, rupiah akan bergerak di kisaran Rp 15.117-Rp 15.184 terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini.

Mayoritas mata uang global bergerak melemah terhadap dolar AS merespons arah kebijakan bank sentral AS The Fed. Volatilitas di pasar uang terutama dipengaruhi oleh kebijakan The Fed yang masih akan menaikkan suku bunga acuannya pada tahun ini.


Langkah tersebut diambil karena tingkat inflasi AS yang dinilai masih sulit turun. Rencana kenaikan suku bunga acuan ini mendorong terjadinya capital flight.

Baca Juga: Loyo, Rupiah Dibuka Melemah 0,2% ke Level Rp 15.150 pada Senin (10/7) Pagi

Sejak awal tahun 2023, kenaikan Fed Funds Rate (FFR) telah mencapai 75 bps menjadi ke kisaran 5,00%-5,25% pada bulan Juni 2023.

"Kenaikan Fed Funds Rate diperkirakan akan menuju ke level 5,5%-5,75% pada tahun ini dan mulai menurun pada pertengahan tahun depan atau ketika laju inflasi sudah mulai menurun," tutur Reny, Senin (10/7).

Dalam Fed Guidance terbaru di Juni 2023, The Fed menargetkan FFR akan berada di level 5,75% pada akhir tahun 2023. Lalu FFR baru akan mulai menurun menjadi 4,75% pada 2024 dan 3,5% pada 2025.

Saat ini, indeks dolar AS berada pada kisaran 102-103. Level ini masih mengindikasikan penguatan USD terhadap major currencies dapat berlanjut.

Dari domestik, Bank Indonesia mencatat posisi cadangan devisa pada akhir Juni 2023 sebesar US$ 137,5 miliar. Cadangan devisa Juni 2023 ini mengalami penurunan sebesar US$ 1,8 miliar dibandingkan posisi bulan Mei 2023 yang sebesar US$ 139,3 miliar.

Penurunan posisi cadangan devisa pada Juni 2023 antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah. Mengingat, ketidakpastian di pasar keuangan global masih tinggi.

Tren penurunan cadangan devisa terjadi sejak empat bulan terakhir.

Baca Juga: Kurs Dollar-Rupiah di BCA Hari Ini Senin 10 Juli 2023, Periksa Sebelum Tukar Valas

"Meningkatnya gejolak di pasar keuangan global telah mendorong aliran modal keluar dari Indonesia dan meningkatkan tekanan terhadap nilai tukar rupiah terhadap dolar AS," tutur Reny.

Meskipun tekanan eksternal akan berlanjut karena kebijakan The Fed yang tetap hawkish, Bank Indonesia mengatakan bahwa cadangan devisa akan tetap memadai dengan adanya dukungan kebijakan yang mendorong pemulihan ekonomi nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi