Nilai tukar rupiah lunglai akibat penurunan cadangan devisa



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan cadangan devisa per Februari 2018 memberatkan langkah rupiah pada pagi ini. Di website Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) melemah 0,08% ke Rp 13.774 per dollar Amerika Serikat (AS).

Jisdor melemah dalam tiga hari perdagangan berturut-turut. Nilai tukar rupiah pun terus bergerak di atas level Rp 13.700 per dollar dalam tujuh hari perdagangan terakhir.

Di pasar spot, rupiah juga lunglai menghadapi dollar AS. Kamis (8/3) pukul 10.30 WIB, rupiah berada di Rp 13.773 per dollar AS, melemah 0,09% ketimbang hari sebelumnya Rp 13.760 per dollar AS.


Sejalan dengan Jisdor, mata uang rupiah di pasar spot terus bergerak di atas Rp 13.700 dalam tujuh hari perdagangan terakhir.

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail mengatakan, rupiah tetap memiliki potensi menguat. Memang, cadangan devisa Indonesia turun menjadi US$ 128 miliar di bulan Februari dari US$ 131 miliar di bulan Januari. Penurunan tersebut disebabkan kewajiban pembayaran utang luar negeri sekaligus untuk menjaga stabilitas nilai tukar.

“Turunnya cadangan devisa dapat memberi sinyal positif bahwa BI akan menjaga nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya,” kata Ahmad dalam riset.

Di samping itu, dollar AS berpotensi masih dalam tren melemah terhadap sejumlah mata uang negara lainnya. Hal ini disebabkan efek kebijakan tarif impor yang digagas Presiden AS Donald Trump membuat ketidakpastian di kalangan pelaku pasar.

Ahmad memprediksi rupiah akan bergerak di rentang Rp 13.700—Rp 13.750 per dollar AS.

Selain rupiah, mayoritas mata uang Asia hari ini pun melemah. Penguatan tipis nilai tukar terjadi pada mata uang baht, won, dollar Singapura, dan dollar Hong Kong.

Sementara itu, indeks dollar hari ini pun melemah ke 89,62 dari hari sebelumnya pada 89,64. Indeks dollar bergerak di bawah level 90 dalam tiga hari perdagangan terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati