Nilai tukar rupiah melemah, Chitose Internasional jaga pasokan bahan baku



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen mebel, PT Chitose Internasional Tbk (CINT) mengaku melemahnya rupiah terhadap dolar AS saat ini belum mempengaruhi bisnisnya secara langsung. Helina Widayani, Sekretaris Perusahaan PT CINT mengatakan dampak kenaikan dolar tersebut belum berdampak langsung bagi perseroan.

"Karena pembelian material yang menggunakan dolar dilakukan oleh vendor kami," ujar Helina kepada Kontan.co.id, Rabu (4/7). Namun ia mewanti-wanti, jika kenaikan dolar AS semakin tinggi dalam waktu dekat bukan tidak mungkin vendor tersebut menaikkan harga.

Namun, CINT tidak bisa sembarang menaikkan harga produknya. "Lagi pula pada April yang lalu kami telah merilis price 2018, bahwa kami tidak menaikkan harga. maka komitmen kami untuk menjaga hal tersebut," sebut Helina.


Meski tidak mengimpor bahan baku, namun Helina mengatakan pabrikan membeli beberapa material seperti chemical khusus dengan mata uang dolar AS. "Untuk itu kami sudah beli sesuai estimasi kebutuhan. Sebagai sub material, kita punya stok dan demikian juga vendor kami," urainya.

Sayangnya Helina tidak merinci berapa besar porsi pembelian material tersebut. Yang terang, dalam laporan keuangan kuartal I-2018 beban produksi perseroan naik cukup tinggi 53% menjadi Rp 72 miliar, dimana pada periode yang sama tahun lalu hanya Rp 47 miliar.

Sekadar informasi, mayoritas penjualan CINT di triwulan pertama tahun ini ialah pasar domestik 94% dari total pendapatan bersih di 2018. Penjualan segmen lokal tersebut naik 22% year on year (yoy) dibandingkan tahun lalu, dari Rp 68,3 miliar menjadi Rp 83,6 miliar.

Sementara ekspor tercatat hanya Rp 4,7 miliar, tumbuh 17,5% yoy dibandingkan kuartal I 2017 yakni Rp 4 miliar. Perseroan untuk 2018 ini diketahui hanya menargetkan pertumbuhan pendapatan 3,5% dibandingkan tahun lalu menjadi, Rp 387 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .