Nilai tukar rupiah melemah ke Rp 14.208, bagaimana nasib besok?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dollar Amerika Serikat (AS) disinyalir kembali pada tren penguatannya, sehingga menutup rupiah kembali ke level psikologis Rp 14.200 per dollar AS pada pasar perdagangan spot Rabu (27/3).

Mengutip data Bloomberg, pukul 16:32 WIB, rupiah melemah sebesar 0,25% atau sebesar 35 poin di level Rp 14.208 per dollar AS . Pada perdagangan spot sebelumnya, rupiah ditutup di level Rp 14. 172 per dollar AS.

Sementara itu, menurut versi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), rupiah dibanderol sebesar Rp 14.202 per dollar AS. Nilai ini melemah sebesar 0,21% atau 31 poin dari sebelumnya di level Rp 14. 171 per dollar AS.


Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyebutkan, pelemahan major currency di hadapan dollar AS pada penutupan pasar perdagangan spot kemarin, masih menyumbang penguatan bagi indeks dollar AS hari ini. Hal tersebut dilihat dari pelemahan cukup dalam yang terjadi pada mata uang euro Eropa dan yen Jepang, sampai hari ini.

“Tidak hanya itu, hari ini Bank Sentral New Zealand juga mengadakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) dan mengeluarkan kebijakan dovish. Bahkan ada potensi memangkas suku bunga acuan karena perlambatan ekonomi global. Kebijakan dovish ini juga yang diambil oleh Bank Sentral Eropa dan Asia. Ini pula yang makin melemahkan posisi mata uang Garuda,” jelas Josua pada Kontan.co.id, Rabu (27/3).

Dirinya melanjutkan, nilai imbal hasil Jerman yang jatuh ke titik terendah ke arah negatif, sejak semalam mengangkat indeks dollar dan membawa rupiah kembali ke level Rp 14.200 per dollar AS.

Melansir data dari Refinitiv, yield obligasi Jerman tenor acuan 10 tahun turun ke -0,025% pada Jumat pekan lalu. Imbal hasil Jerman masuk ke teritori negatif dan kembali ke bawah level 0% sejak Juni 2016-Oktober 2016.

Selain itu, sentimen pelepasan rupiah karena kebutuhan valas korporasi jelang akhir kuartal I, juga dinilai membuat rupiah melesu. Sentimen ini memang bukan menjadi faktor utama dan dominan namun, pengaruh kecilnya tetap terasa.

Josua menilai sentimen-sentimen negatif tersebut masih akan mempengaruhi pasar perdagangan spot besok. Tak hanya itu, pelaku pasar juga akan mencermati rilis data GDP AS kuartal IV 2018 dan trade balance yang akan dirilis besok. Pasar juga masih akan merespon perkembangan perundingan AS dan China yang akan kembali digelar menjelang April.

“Besar kemungkinan dollar AS masih akan mendapatkan support pada perdagangan spot besok. Hal ini dilihat dari performa Euro dan beberapa major currency lain yang menunjukkan pelemahan di hadapan AS hari ini. Sementara dari dalam negeri, belum ada sentimen signifikan yang mempengaruhi,” imbuh Josua.

Dengan demikian, Josua memprediksi jika rupiah besok akan bergerak di rentang Rp 14. 150 per dollar AS – Rp 14.250 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto