KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan rupiah pada awal pekan ini masih rentan melemah. Pasar dibayangi perkembangan perang dagang dan rilis data ekonomi domestik. Jumat (14/9), kurs rupiah di pasar spot ditutup menguat 0,22% ke Rp 14.807 per dollar AS. Kepala Ekonom Bahana Sekuritas Satria Sambijantoro menyebut, sejumlah sentimen bisa menjegal penguatan rupiah. Menurut dia, pelaku pasar menanti negosiasi tarif impor antara Amerika Serikat dan China. Masih ada potensi Presiden Donald Trump menerapkan tarif terhadap barang asal China senilai US$ 267 miliar di awal pekan ini. Namun, lanjut Satria, pelemahan rupiah akan terbatas. "Sebab, dari sisi indeks dollar juga tidak menguat signifikan, lantaran tingkat inflasi negeri Paman Sam tidak sesuai harapan," papar dia, Jumat lalu.
Nilai tukar rupiah rentan tertekan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan rupiah pada awal pekan ini masih rentan melemah. Pasar dibayangi perkembangan perang dagang dan rilis data ekonomi domestik. Jumat (14/9), kurs rupiah di pasar spot ditutup menguat 0,22% ke Rp 14.807 per dollar AS. Kepala Ekonom Bahana Sekuritas Satria Sambijantoro menyebut, sejumlah sentimen bisa menjegal penguatan rupiah. Menurut dia, pelaku pasar menanti negosiasi tarif impor antara Amerika Serikat dan China. Masih ada potensi Presiden Donald Trump menerapkan tarif terhadap barang asal China senilai US$ 267 miliar di awal pekan ini. Namun, lanjut Satria, pelemahan rupiah akan terbatas. "Sebab, dari sisi indeks dollar juga tidak menguat signifikan, lantaran tingkat inflasi negeri Paman Sam tidak sesuai harapan," papar dia, Jumat lalu.