JAKARTA. Nilai tukar rupiah dihadapan USD terkikis setelah pasar berfokus pada pertemuan Federal Open Market Commitee (FOMC) yang dimulai Selasa (16/6) dan berakhir Rabu (17/6). Efeknya, rupiah masih merosot. Di pasar spot, Selasa (16/6) nilai tukar rupiah terhadap USD turun 0,16% ke level Rp 13.348 dibanding hari sebelumnya. Sedangkan di kurs tengah Bank Indonesia, nilai rupiah bergerak stagnan atau masih di level yang sama dengan hari sebelumnya yakni Rp 13.333. Yulia Safrina, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menuturkan bahwa dimulainya pertemuan FOMC menjadi penekan utama pergerakan rupiah. Pasalnya, dalam pertemuan yang sedang berlangsung ini muncul sentimen yang bernada hawkish. “Pelaku pasar menangkap sinyal bahwa kenaikan suku bunga The Fed bisa tetap terjadi tahun 2015 atau bahkan terjadi di September 2015,” papar Yulia. Hal ini yang membuat pelaku pasar pun memilih beralih mengumpulkan safe haven salah satunya USD. Keadaan ini jelas menguntungkan posisi USD yang terus beranjak menguat. Hingga Selasa (16/6) pukul 15.15 WIB index USD telah naik 0,30% ke level 95,09. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Nilai tukar rupiah tersedot perhatian atas FOMC
JAKARTA. Nilai tukar rupiah dihadapan USD terkikis setelah pasar berfokus pada pertemuan Federal Open Market Commitee (FOMC) yang dimulai Selasa (16/6) dan berakhir Rabu (17/6). Efeknya, rupiah masih merosot. Di pasar spot, Selasa (16/6) nilai tukar rupiah terhadap USD turun 0,16% ke level Rp 13.348 dibanding hari sebelumnya. Sedangkan di kurs tengah Bank Indonesia, nilai rupiah bergerak stagnan atau masih di level yang sama dengan hari sebelumnya yakni Rp 13.333. Yulia Safrina, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menuturkan bahwa dimulainya pertemuan FOMC menjadi penekan utama pergerakan rupiah. Pasalnya, dalam pertemuan yang sedang berlangsung ini muncul sentimen yang bernada hawkish. “Pelaku pasar menangkap sinyal bahwa kenaikan suku bunga The Fed bisa tetap terjadi tahun 2015 atau bahkan terjadi di September 2015,” papar Yulia. Hal ini yang membuat pelaku pasar pun memilih beralih mengumpulkan safe haven salah satunya USD. Keadaan ini jelas menguntungkan posisi USD yang terus beranjak menguat. Hingga Selasa (16/6) pukul 15.15 WIB index USD telah naik 0,30% ke level 95,09. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News