Ada yang bisa kita simpulkan dari kebijakan Bank Indonesia (BI) dalam menaikkan suku bunga kemarin, di tengah fluktuasi pasar yang sedang terjadi. Terlihat bahwa BI lambat dalam merespons fluktuasi global. Selain itu, ternyata kita melihat kenaikan suku bunga kemarin tidak banyak berpengaruh bagi pasar. Satu-satunya cara untuk menstabilkan pasar memang dengan cara mendorong yield. Karena itu BI mengambil kebijakan menaikkan suku bunga. Apalagi cadangan devisa kita tidak terlalu besar. Tetapi, seperti saya bilang tadi, pasar tidak terlalu merespons kenaikan suku bunga sebelum ini. Kenaikan suku bunga tidak bisa menahan rupiah tetap melemah dan menembus level Rp 14.000. Menurut saya, pasar lebih peduli pada kestabilan nilai tukar ketimbang kenaikan bunga.
Nilai tukar stabil lebih penting
Ada yang bisa kita simpulkan dari kebijakan Bank Indonesia (BI) dalam menaikkan suku bunga kemarin, di tengah fluktuasi pasar yang sedang terjadi. Terlihat bahwa BI lambat dalam merespons fluktuasi global. Selain itu, ternyata kita melihat kenaikan suku bunga kemarin tidak banyak berpengaruh bagi pasar. Satu-satunya cara untuk menstabilkan pasar memang dengan cara mendorong yield. Karena itu BI mengambil kebijakan menaikkan suku bunga. Apalagi cadangan devisa kita tidak terlalu besar. Tetapi, seperti saya bilang tadi, pasar tidak terlalu merespons kenaikan suku bunga sebelum ini. Kenaikan suku bunga tidak bisa menahan rupiah tetap melemah dan menembus level Rp 14.000. Menurut saya, pasar lebih peduli pada kestabilan nilai tukar ketimbang kenaikan bunga.