KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) masih mencatat penurunan laba bersih pada kuartal pertama 2021 jika dibanding dengan periode yang sama tahun lalu ketika dampak pandemi Covid-19 belum besar. Namun, kinerja bank pelat merah ini tumbuh sangat signifikan dari posisi tiga bulan terakhir tahun 2020. Keuntungan yang dikantongi Bank Mandiri sepanjang Januari-Maret mencapai Rp 5,9 triliun. Terjadi penurunan 25,2% secara tahunan atau year on year (yoy) tetapi melonjak 91,5% dibandingkan laba bersih Oktober-Desember 2020. Kinerja Bank Mandiri yang positif secara kuartalan tersebut sejalan dengan kenaikan margin bunga bersih atau net interest margin (NIM). Walaupun bunga kredit yang tercermin dari suku bunga dasar kredit (SBDK) telah diturunkan bank ini sekitar 25-250 basis poin sepanjang kuartal pertama seiring penurunan suku bunga acuan, tetapi NIM konsolidasi Bank Mandiri naik dari 4,47% pada Desember 2020 ke 5,1% per Maret 2021.
NIM Bank Mandiri naik ke 5,1% meski bunga kredit turun, kok bisa?
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) masih mencatat penurunan laba bersih pada kuartal pertama 2021 jika dibanding dengan periode yang sama tahun lalu ketika dampak pandemi Covid-19 belum besar. Namun, kinerja bank pelat merah ini tumbuh sangat signifikan dari posisi tiga bulan terakhir tahun 2020. Keuntungan yang dikantongi Bank Mandiri sepanjang Januari-Maret mencapai Rp 5,9 triliun. Terjadi penurunan 25,2% secara tahunan atau year on year (yoy) tetapi melonjak 91,5% dibandingkan laba bersih Oktober-Desember 2020. Kinerja Bank Mandiri yang positif secara kuartalan tersebut sejalan dengan kenaikan margin bunga bersih atau net interest margin (NIM). Walaupun bunga kredit yang tercermin dari suku bunga dasar kredit (SBDK) telah diturunkan bank ini sekitar 25-250 basis poin sepanjang kuartal pertama seiring penurunan suku bunga acuan, tetapi NIM konsolidasi Bank Mandiri naik dari 4,47% pada Desember 2020 ke 5,1% per Maret 2021.