KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi suku bunga yang tinggi diperkirakan bakal menahan perbankan untuk mempertahankan margin bunga atau NIM di tahun ini. Di mana, itu terdampak dari beban bunga tinggi yang juga perlu ditanggung. Memang, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan NIM perbankan tahun ini bisa ada di kisaran 4% hingga 5%. Di mana, per November 2023, NIM perbankan ada di level 4,83%. Adapun, capaian tersebut mengalami tren peningkatan secara tahunan karena pada November 2022 ada di level 4,70%. Namun, capaian tersebut menurun tipis dari bulan sebelumnya yang ada di level 4,85%.
Baca Juga: Kredit Diproyeksi Tumbuh, OJK Yakin Laba Perbankan Bisa Tumbuh 10% Tahun Ini Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga Tbk Lani Darmawan memproyeksikan NIM akan sedikit turun tahun ini. Itu melanjutkan NIM yang sudah jauh turun hingga akhir 2023. Ia bilang NIM CIMB Niaga di 2023 ditutup berada di level 4,4%. Angka tersebut memang turun dari posisi tahun 2022 yang berada di level 4,69%. “Ini mengingat potensi penurunan BI rate baru bertahap di semester 2 karena CoF yang masih tinggi,” ujar Lani. Dengan kondisi tersebut, Lani berharap pihaknya bisa menjaga NIM bisa tidak terlau turun di tahun ini. Minimal, CIMB Niaga bisa menjaga NIM tidak kurang dari 4% dan sedikit di atas 4%. Sementara itu, Direktur Keuangan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Nofry Rony bilang posisi NIM perbankan akan sangat dipengaruhi oleh pergerakan suku bunga acuan BI dan pertumbuhan ekonomi. Ia pun memperkirakan BI baru bisa mulai menurunkan bunga acuan di kuartal 2 atau kuarta 3 tahun ini. Oleh karenanya, NIM BTN masih bisa stabil di tahun ini. Baca Juga: Sejumlah Emiten Perbankan Ini Beri Sinyal Tebar Dividen dan Rekomendasi Analis “Diprediksi akan tumbuh stabil di kisaran 4%,” ujar Nofry.