JAKARTA. Pada kuartal I-2012, pendapatan bunga bersih atau net interest margin (NIM) di sejumlah perbankan semakin menyusut pada kuartal I-2012. Hanya saja, penurunan itu hanya tipis dibandingkan periode sama tahun 2011, sehingga NIM masih di atas 4%-5%. Pendapatan dan laba bank tetap tumbuh tinggi. NIM adalah selisih bunga kredit dengan bunga simpanan nasabah. Besar kecilnya NIM mempengaruhi pendapatan bank dari bunga. Salah satu penurunan NIM adalah di Bank Central Asia (BCA), turun 20 basis poin (BPS) dari 5,4% menjadi 5,2%. Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA, berkata, penurunan NIM karena pemangkasan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK). Itu antara lain di sektor kredit ritel menjadi 10,5% dari 11% dan non-kredit pemilikan rumah (KPR) dari 10,05% menjadi 8,18%. "Kedepan, kami jaga NIM pada level 5%," kata Jahja, Kamis (26/4).
NIM sejumlah bank turun tipis
JAKARTA. Pada kuartal I-2012, pendapatan bunga bersih atau net interest margin (NIM) di sejumlah perbankan semakin menyusut pada kuartal I-2012. Hanya saja, penurunan itu hanya tipis dibandingkan periode sama tahun 2011, sehingga NIM masih di atas 4%-5%. Pendapatan dan laba bank tetap tumbuh tinggi. NIM adalah selisih bunga kredit dengan bunga simpanan nasabah. Besar kecilnya NIM mempengaruhi pendapatan bank dari bunga. Salah satu penurunan NIM adalah di Bank Central Asia (BCA), turun 20 basis poin (BPS) dari 5,4% menjadi 5,2%. Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA, berkata, penurunan NIM karena pemangkasan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK). Itu antara lain di sektor kredit ritel menjadi 10,5% dari 11% dan non-kredit pemilikan rumah (KPR) dari 10,05% menjadi 8,18%. "Kedepan, kami jaga NIM pada level 5%," kata Jahja, Kamis (26/4).