Nippon Indosari bidik penjualan double digit tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen makanan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk membidik kenaikan penjualan tahun ini. Ekspansi pabrik terus dilakukan demi meningkatkan kinerja.

Stephen Orlando, External Communications Head PT Nippon Indosari Corpindo Tbk menjelaskan tahun ini optimistis kinerja perseroan akan tetap membaik. "Kami optimis penjualan bisa tumbuh double digit, sekitar 15%," kata Stephen, Jumat (11/5).

Menjelang lebaran ini, emiten berkode saham ROTI ini sudah menyiapkan program penjualan khusus. Hanya saja manajemen dari produsen merek Sari Roti ini belum mau beberkan detailnya.


Sepanjang tiga bulan pertama tahun 2018, Perseroan mencatatkan penjualan neto sebesar Rp 659 miliar, meningkat 9,4% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2017. Margin laba kotor kuartal I-2018 naik menjadi 54% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 49,6%. Sedangkan untuk laba bersih kuartal I-2018 ini mencapai Rp 29 miliar.

Lukito Gozali, Investor Relations & Communications VP PT Nippon Indosari Corpindo Tbk memaparkan semester I-2018, perseroan juga mulai secara bertahap pabrik di Manila, Filipina. Hanya saja kapasitas produksi belum dibeberkan.

"Awalnya kami akan produksi roti tawar baru nanti kemudian akan produksi roti manis," papar Lukito, Jumat (11/5).

Untuk ekspansi selanjutnya, perseroan masih terus mencari segala kemungkinan penjajakan negara baru. Sayangnya belum dijelaskan secara detail negara mana. 

Untuk komposisi pendapatan mayoritas masih dari produksi dalam negeri. Sedangkan kontribusi dari luar negeri diperkirakan masih kecil.

Catatan saja, tahun lalu telah melaksanakan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dan berhasil mengumpulkan dana sekitar Rp 1,4 triliun yang akan digunakan untuk mendukung rencana pengembangan usaha Perseroan. Sampai 31 Desember 2017, dana hasil PUT I tersebut telah digunakan kurang lebih sebesar Rp 146,6 miliar.

Tahun ini, perseroan mulai membangun dua pabrik baru yang berlokasi di Gresik dan Lampung. Kedua pabrik baru ini merupakan realisasi awal atas rencana pengembangan usaha dengan memanfaatkan pendanaan hasil PUT I. Pabrik-pabrik yang berlokasi di Gresik dan Lampung diharapkan dapat mulai beroperasi pada pertengahan tahun 2019.

Tahun ini perseroan mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 600 miliar. Sumber dana memanfaatkan juga hasil dari PUT. Dengan rincian Rp 500 miliar digunakan untuk ekspansi, serta sisanya Rp 100 miliar digunakan untuk maintenance 11 pabrik yang sudah dimiliki perseroan.

Pada tahun 2018, Perseroan menjadi Pemegang Saham mayoritas PT Prima Top Boga (51%) melalui penerbitan saham baru. Adapun PTB merupakan perusahaan yang bergerak di bidang adonan krim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi