Nippon Shokubai Indonesia Tambah Investasi Baru Sebesar US$ 110 Juta



KONTAN.CO.ID - CILEGON. PT Nippon Shokubai Indonesia bakal melakukan fase investasi keempat di Tanah Air, untuk produk superabsorbent polymer.

Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengatakan Nippon Shokubai Indonesia yang berdiri sejak tahun 1996 akan memperluas investasinya di Indonesia.

"Kenapa saya datang ke sini? Karena mereka menyampaikan akan memperluas investasinya yang keempat yang bernilai kurang lebih US$ 110 juta," ujarnya saat kunjungan kerja ke Cilegon, Banten, Rabu (11/9).


Rosan menuturkan, pihaknya terus menjaga iklim investasi di Tanah Air, bukan hanya fokus pada investasi baru saja namun investasi yang telah lebih dulu terparkir juga turut didukung pengembangannya.

"Investasi ini tentunya diharapkan industri turunannya menjadi lebih baik, jadi lebih hidup. Karena kita juga ingin bangun sebuah industri yang berkelanjutan dan masih tetap berkesinambungan," tuturnya.

Baca Juga: Soal Target Investasi Rp 1.650 triliun, Rosan Roeslani: Insya Allah Tercapai

Lebih lanjut, Rosan menambahkan, dari investasi fase keempat ini Nippon Shokubai Indonesia bakal memulai konstruksi pabrik pembuatan superabsorbent polymer yang masih berada di dalam area pabrik saat ini pada tahun 2025.

Asal tahu saja, Nippon Shokubai Indonesia memiliki luas lahan pabrik sebesar 20 hektare.

"Akan mulai kontruksi rencananya di 2025 dan harapannya 2027 sudah bisa untuk produksi," kata Rosan.

Sementara itu, Direktur Nippon Shokubai Indonesia, Sayid Jakfar mengatakan bahwa rencana investasi baru sebesar US$ 110 juta ini, telah didengungkan sejak Agustus 2024 lalu.

"Ekspansi masih di areal sini untuk produk Superabsorbent Polymer atau bahan baku untuk popok sekali pakai," imbuhnya.

Dia bilang, di sisa tahun 2024 ini dan di tahun 2025 pihaknya bakal fokus untuk melakukan ekspansi terhadap investasi ini. Dia berharap, produknya dapat bersaing di pasar dunia di tengah perdagangan bebas yang terjadi saat ini.

"Dengan adanya tambahan investasi ini produksi kita akan meningkat yang tadinya 90 ribu ton per tahun bertambah 50 ribu ton, sehingga menjadi 140 ribu ton per tahun untuk produksi Superabsorbent Polymer," tandasnya.

Baca Juga: Benahi Kinerja, Emiten Grup Barito Geber Ekspansi Bisnis

Selanjutnya: Penjualan Mobil Astra International (ASII) Turun 3,74% pada Agustus 2024

Menarik Dibaca: Daftar HP iOS 18 yang Kebagian Fitur Terbaru dan Bisa Update dengan Mudah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati