Nippon Steel Akan Membubarkan Usaha Patungan dengan Perusahaan Besi Baja Asal China



KONTAN.CO.ID - TOKYO. Nippon Steel akan membubarkan usaha patungannya dengan Baoshan Iron & Steel asal China. Padahal, keduanya telah bekerjasama selama dua dekade. Perjanjian pemegang saham akan berakhir pada akhir Agustus 2024.

Nippon Steel dalam rilis dikutip Reuters mengaku, akan mengalihkan 50% sahamnya dalam usaha patungan tersebut ke Baoshan. Dalam pernyataan terpisah, Baoshan mengatakan setuju untuk membayar sekitar 1,8 miliar yuan setara dengan US$ 247 juta untuk kepemilikan tersebut.

Perusahaan patungan ini memproduksi dan menjual lembaran baja canai dingin dan lembaran baja galvanis hot-dip untuk keperluan otomotif di China. Nippon Steel tidak memberikan alasan pembubaran kemitraan yang telah didirikan sejak tahun 2004.


Baca Juga: US, Mexico Move to Thwart China Circumvention of US Steel, Aluminum Tariffs

Harian bisnis Nikkei, yang pertama kali melaporkan berita tersebut mengatakan, Nippon Steel telah memutuskan untuk mengalihkan perhatiannya ke AS dan India.

Kapasitas produksi perusahaan di China akan dipangkas sebesar 70%, namun tetap mempertahankan produksi sekitar 1 juta metrik ton per tahun berkat bisnis patungannya dengan Iron and Steel Wuhan, unit lain dari China Baowu Steel Group. Nippon Steel dalam sebuah pernyataan kepada Reuters mengatakan, keputusan tersebut tidak terkait dengan penawarannya terhadap US Steel, yang telah menyebabkan pengawasan AS terhadap aset perusahaan Jepang tersebut di China.

“Konsultasi mengenai hal ini telah dilakukan sejak September 2022,” kata Nippon Steel. Perusahaan mengumumkan kesepakatan untuk membeli US Steel pada Desember 2023.

Nippon Steel mengatakan, pekan lalu telah mempekerjakan mantan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo untuk membantu upayanya menutup akuisisi US Steel. Pompeo mengunjungi Jepang minggu ini, menurut laporan media lokal.

Dalam pernyataannya kepada Reuters, Nippon Steel mengatakan Pompeo tidak ada hubungannya dengan keputusannya mengenai operasinya di Tiongkok. .

Editor: Avanty Nurdiana