JAKARTA. Peluang pasar baterai industri untuk menara base transceiver station (BTS) yang besar di Indonesia mendorong salah satu produsen baterai, PT Nipress Tbk (NIPS) memperbesar penetrasi pasar baterai industri di pasar domestik. Menurut Richard Taniono, Direktur Operasional PT Nipress Tbk, sejauh ini, sebagian besar baterai industri masih dikuasai produk impor. "Selama ini, belum banyak operator yang tahu ada produsen baterai lokal," katanya kepada KONTAN, Selasa (9/4). Asal tahu saja, baterai industri umumnya dipakai industri telekomunikasi, seperti baterai cadangan di menara BTS. Nipress mulai menjajaki baterai industri sejak 2011. Di 2012, Nipress mulai memaksimalkan kapasitas produksi untuk baterai industri hingga 150.000 unit per tahun.
Nipress incar posisi penguasa baterai BTS
JAKARTA. Peluang pasar baterai industri untuk menara base transceiver station (BTS) yang besar di Indonesia mendorong salah satu produsen baterai, PT Nipress Tbk (NIPS) memperbesar penetrasi pasar baterai industri di pasar domestik. Menurut Richard Taniono, Direktur Operasional PT Nipress Tbk, sejauh ini, sebagian besar baterai industri masih dikuasai produk impor. "Selama ini, belum banyak operator yang tahu ada produsen baterai lokal," katanya kepada KONTAN, Selasa (9/4). Asal tahu saja, baterai industri umumnya dipakai industri telekomunikasi, seperti baterai cadangan di menara BTS. Nipress mulai menjajaki baterai industri sejak 2011. Di 2012, Nipress mulai memaksimalkan kapasitas produksi untuk baterai industri hingga 150.000 unit per tahun.