Nipress Menuai Berkah dari Perhelatan APEC



JAKARTA. Perhelatan Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) yang akan digelar di Bali mulai pertengahan bulan ini ternyata membawa berkah bagi produsen baterai PT Nipress Tbk (NIPS). Pasalnya, Nipress bakal menyuplai baterai lithium bagi mobil listrik yang akan digunakan dalam perhelatan tersebut.

Manufaktur PT Nipress Tbk Richard Tandiono menuturkan, saat ini,  Nipress sudah menyelesaikan produksi baterai lithium untuk mobil listrik yang akan digunakan sebagai moda transportasi selama penyelenggaraan APEC di Bali. "Saat ini, baterai lithium untuk mobil listrik sudah didistribusikan, dan sedang dalam tahap instalasi di mobilnya," jelasnya kepada KONTAN, Rabu (11/9).

Seperti diketahui, dalam perhelatan APEC, rencananya pemerintah Indonesia akan menyediakan sekitar 20 unit mobil listrik jenis bus yang diproduksi oleh produsen mobil dalam negeri untuk mengangkut delegasi. Maka tak heran, beberapa produsen mobil listrik lokal telah menggandeng Nipress untuk memasok baterai lithium untuk mobil listriknya.


Perusahaan berkode emiten NIPS ini telah bekerjasama dengan PT Sarimas Ahmadi Pratama, produsen mobil listrik merek Ahmadi, dan PT Great Asia yang akan memproduksi mobil listrik merek Grain. Baterai lithium untuk mobil listrik ini berkapasitas 60 kilowatt hour (Kwh).

Saat ini, kemampuan produksi baterai lithium NIPS sekitar 500 unit per bulan atau setara dengan 6.000 unit per tahun. Richard mengaku belum bisa mengatakan nilai kontribusi penjualan baterai lithium terhadap total penjualan perusahaan tahun ini. Pasalnya, penjualan lithium untuk mobil listrik baru dilakukan di pertengahan tahun. Selain memproduksi baterai lithium untuk mobil listrik, Nipress juga memasarkan baterai lead acid yang biasa digunakan untuk industri seperti operator telekomunikasi. Maklum saja, baterai jenis ini cocok digunakan untuk baterai cadangan menara Base Tranceiver System (BTS).

Richard bilang, saat ini, perusahaan sudah memasok sekitar 60% baterai untuk menara BTS milik Telkomsel. Selain itu, "Kami juga sudah menjalin kerjasama dengan operator lain seperti XL, Axis, dan 3. Tapi semua masih dalam tahap percobaan (trial)," kata Richard.Ke depan, Richard menargetkan Nipress bisa memasok sekitar 60% dari total kebutuhan baterai untuk BTS milik perusahaan telekomunikasi XL, Axis, dan 3.

Untuk mengantisipasi kenaikan permintaan, tahun ini, Nipress berencana memperbesar kapasitas produksi baterai industri menjadi 250.000 unit per tahun. Perusahaan  itu juga berencana menambah beberapa mesin produksi. Untuk merealisasikan rencana bisnis yang sudah direncanakan sejak akhir tahun lalu itu, NIPS telah menganggarkan belanja modal sebesar US$ 2 juta-US$ 3 juta.

Catatan saja, pada tahun ini, Nipress menargetkan penjualan sekitar 4,3 juta unit baterai atau setara dengan Rp 925,22 miliar. Rinciannya, sebanyak 2,03 unit baterai alias aki sepeda motor dan sebanyak 2,1 juta unit baterai untuk mobil. Sedangkan baterai untuk industri, Nipress menargetkan bisa menjual baterai sekitar 155.000 unit.

Dari jumlah penjualan tahun ini, Richard bilang, sekitar 60% akan dikontribusi oleh penjualan di pasar domestik, sisanya 40% dari ekspor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi