Nissan Indonesia serius tantang segmen Fortuner



JAKARTA. Pihak Nissan Motor Indonesia (NMI) mengakui, merek Nissan sulit berkembang karena tidak punya produk yang kompetitif. Masalahnya bukan cuma itu, produk – produk Nissan ada sekarang tidak masuk di segmen yang sedang berkembang.

“Saya pikir Datsun telah berjalan sesuai rencana, buat Nissan butuh pemulihan,” kata Presiden Direktur NMI Antonio Zara, pekan lalu.

Zara atau akrab disapa Toti menjelaskan contohnya, “heavy SUV” atau segmen yang lebih tinggi dari X-Trail kini sedang populer, tapi sayangnya Nissan tidak punya produk di segmen itu.


X-Trail masih bisa bersaing, tapi segmen crossover/SUV medium yang dimasukinya tidak terlalu bergairah. Bahkan, dikatakan konsumen sedang menunjukan tren peralihan, dari X-Trail ke SUV lebih besar.

Menurut data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), segmen SUV yang bergerak naik adalah kelas Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport.

SUV dengan kemampuan off-road itu terjual lebih dari 18.000 unit selama 2016. Sementara itu dalam periode yang sama X-Trail hanya mampu laku 1.729 unit.

“Nissan tidak masuk dalam semua segmen di industri, sayangnya segmen yang berkembang adlah segmen yang tidak dimasuki Nissan,” kata Toti.

Perkataan Toti merujuk ke kesimpulan, Nissan bakal menambah produk baru. Hal itu tidak ditampik, menurut Toti usulan sedang diperbincangkan.

“Itu pastinya dipikirkan, kami akan kehilangan bila tidak punya model yang langsung berkompetisi di segmen itu. Jadi, kami pasti memikirkan untuk memperkenalkan produk baru di segmen itu,” katanya.

Sementara itu, Toti mengatakan NMI akan berusaha mempertahankan pangsa pasar produk Nissan di masing-masing segmen. Tahun ini NMI menargetkan 4,6 persen dari seluruh merek. (Penulis: Febri Ardani Saragih)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan