KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menaikkan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) tanah dan bangunan. Rata-rata NJOP bumi dan bangunan di Jakarta rata-rata sebesar 19,54% dari tahun sebelumnya. Kenaikan NJOP itu tertuang dalam Peraturan Gubernur Nomor 24/2018 pada 29 Maret 2018 yang diteken Gubernur Anies Baswedan. Imbasnya, nilai Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang harus dibayarkan warga Jakarta di tahun ini pun naik. "Kenaikan NJOP Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (NJOP PBB-P2) pada tahun 2018 rata-rata adalah sebesar 19,54%," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, Rabu lalu (3/7). Sandiaga tak menampik bila ada wilayah yang kenaikan NJOP-nya di atas rata-rata. Hal itu dipengaruhi perubahan fisik lingkungan lahan dari tanah menjadi perumahan.
Lokasi | Terendah | Tertinggi |
1. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan | 3.745.000 | 23.623.000 |
2. Tebet, Jakarta Selatan | 2.508.000 | 4.263.000 |
3. Pasar Rebo, Jakarta Timur | 2.176.000 | 3.100.000 |
4. Cakung Jakarta Timur | 2.508.000 | 5.228.000 |
5. Tanah Abang, Jakarta Pusat | 4.723.000 | 47.923.000 |
6.Gambir, Jakarta Pusat | 4.723.000 | 28.855.000 |
7. Kebon Jeruk, Jakarta Barat | 2.444.000 | 11.305.000 |
8. Taman Sari, Jakarta Barat | 5.763.000 | 29.223.000 |
9. Penjaringan, Jakarta Utara | 916.000 | 18.375.000 |
10. Cilincing, Jakarta Utara | 1.862.000 | 8.145.000 |
11. Kepulauan Seribu | 426.000 | |