KONTAN.CO.ID - Kemenangan Inter Miami atas FC Cincinnati pada 76 menit yang penuh ketegangan di Chase Stadium menandakan ambisi besar mereka untuk sisa musim MLS 2024. Mengutip
sports.yahoo.com, meski bermain dengan 10 orang setelah Tomás Avilés diusir keluar lapangan, tim besutan Tata Martino menunjukkan tekad dan kekuatan bertahan yang mengesankan. Kemenangan ini tidak hanya menegaskan posisi mereka sebagai kandidat kuat untuk Supporters' Shield, tetapi juga memperlihatkan kapasitas mereka untuk bersaing meski tanpa Lionel Messi.
Gol-Gol Awal dan Keunggulan Taktis
Inter Miami memulai pertandingan dengan mengesankan, berkat dua gol cepat dari Luis Suárez. Serangan awal Miami memanfaatkan kesalahan penguasaan bola dari FC Cincinnati, dan Suárez, dengan ketajamannya, berhasil memanfaatkan dua peluang tersebut. Keunggulan ini memberikan Miami pondasi yang kuat di awal pertandingan, meskipun tantangan berat datang menjelang akhir babak pertama.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Kemungkinan Pensiun Tahun 2027, Al Nassr Jadi Pelabuhan Terakhir Masuk ke babak kedua, Miami menghadapi kesulitan besar ketika Tomás Avilés menerima kartu kuning kedua akibat pelanggaran keras di tengah lapangan. Pengusiran ini menambah beban pada Inter Miami yang sudah kekurangan tenaga karena absennya Lionel Messi, yang kini telah delapan pertandingan berturut-turut tidak tampil. Dengan tambahan Luciano Acosta di FC Cincinnati, kekuatan tim lawan semakin menambah ancaman bagi 10 pemain Miami.
Intervensi Krusial David Martínez
Dalam situasi kritis, David Martínez, debutan MLS dari River Plate, melakukan penyelamatan penting dengan membersihkan bola yang menuju gawang dari dalam kotak enam yard. Aksi Martínez menegaskan komitmen Miami untuk bertahan dan melindungi keunggulan mereka. Intervensi ini menjadi simbol ketahanan tim yang melawan tantangan berat dengan penuh determinasi.
Baca Juga: Chelsea Datangkan Kiper Berusia 19 Tahun Senilai £17 Juta Posisi Miami di MLS: Ambisi dan Kekuatan
Meski tanpa Messi, Inter Miami telah menunjukkan performa yang sangat mengesankan dengan memenangkan tujuh dari delapan pertandingan MLS yang telah mereka jalani. Kemenangan ini menunjukkan adaptasi tim dan kedalaman skuat yang mampu berfungsi tanpa bintang mereka. Kekalahan tunggal mereka adalah hasil memalukan 6-1 melawan Cincinnati, tetapi dengan kembalinya Suárez dan Jordi Alba, Miami mampu membalas dendam dan memperlebar jarak dengan pesaing mereka.
Inter Miami kini berada di jalur yang tepat untuk mengejar rekor poin reguler MLS. Dengan 56 poin dan delapan pertandingan tersisa, mereka berpotensi menyamai rekor 73 poin yang dicatat New England Revolution pada tahun 2021. Performa mereka yang solid, dikombinasikan dengan potensi kembalinya Messi, menunjukkan kemungkinan pencapaian yang mengesankan.
Tim-Tim Pesaing di Wilayah Timur dan Barat
Sementara Miami menunjukkan kekuatan mereka, mereka harus bersaing dengan tim-tim kuat lainnya. Columbus Crew, juara MLS Cup yang baru, menunjukkan performa mengesankan dan memiliki pemain berformasi tinggi seperti Cucho Hernández. Di sisi lain, Los Angeles Galaxy yang kini diperkuat Marco Reus dan LAFC yang menambahkan Olivier Giroud ke skuad mereka, menjadikan persaingan di MLS semakin ketat. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .