Nojorono: Kami tidak punya rencana investasi di bank



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Net Indonesia Syariah siap berekspansi tahun ini. Hal ini ditandai dengan rencana penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Adapun, Bank Net Indonesia Syariah berniat menggalang dana sekitar Rp 515 miliar hingga Rp 525 miliar lewat aksi tersebut. 

Bank yang semula bernama PT Bank Maybank Syariah Indonesia ini berencana melepaskan sebanyak-banyaknya 5 miliar saham biasa dengan nilai nominal sebesar Rp 100 per saham. 

Hal itu mewakili sekitar 37,9% dari total modal disetor setelah penawaran umum perdana. Menurut artikel yang dimuat Kontan.co.id, Rabu (13/1) lalu, bank ini menetapkan harga penawaran umum sekitar Rp 103-Rp 105 per saham. 


Adapun, proses bookbuilding akan berlangsung selama 11-18 Januari 2020. Nantinya, Bank Net Indonesia Syariah akan menggunakan seluruh dana hasil IPO untuk modal kerja. Salah satunya untuk membiayai pemeliharaan teknologi informasi (TI). "Hal ini sejalan dengan rencana strategis bank yang akan bertransformasi menjadi bank digital," kata Direktur PT Bank Net Indonesia Syariah Basuki Hidayat dalam siaran pers, Selasa (12/1).

Baca Juga: Perlombaan dimulai, tiga bank ini serius jajaki pasar bank digital

Selain IPO, Bank Net Syariah juga dikabarkan akan kembali mendapatkan pendanaan dari PT NTI Global Indonesia. NTI Global memang telah menjadi investor perusahaan sejak tahun 2020 lalu. Hal ini ditandai oleh pembelian 661.548 saham Bank Net Syariah. Jumlah tersebut setara dengan 70% saham dari seluruh saham Bank Net Syariah yang telah dikeluarkan dan disetor penuh. 

Aksi tersebut berlangsung pada 31 Januari 2020 lalu, dan diumumkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Nah, banyak yang mengira NTI Global adalah perusahaan milik perusahaan rokok terbesar ketiga di Indonesia asal kudus PT Nojorono Tobacco International (PT NTI).

Baca Juga: PT Bank Net Indonesia Syariah Mengincar Dana Publik Rp 525 Miliar dari Bursa Efek

Namun, pihak manajemen PT NTI yang dihubungi Kontan.co.id, Minggu (17/1) menegaskan kalau pihaknya sampai saat ini belum punya rencana untuk investasi di Bank Net Syariah. Pun, pihaknya juga menyebut tidak memiliki rencana untuk investasi ke sektor perbankan. 

Dia menjelaskan, PT NTI saat ini masih berlingkup domestik alias dalam negeri. Selain itu, PT NTI sampai saat ini masih dimiliki oleh perseorangan dan bukan merupakan perusahaan terbuka. "NTI Global yang dimaksud, sepertinya berbeda," jelas manajemen. 

Baca Juga: Fundamental emiten perbankan bisa pulih tahun depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati