KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) meningkat pada November 2022. Bank Indonesia (BI) mencatat, M2 pada periode laporan sebesar Rp 8.296,1 triliun, atau naik dari Rp 8.223,1 triliun pada bulan sebelumnya. Namun, bila melihat angka pertumbuhannya, likuiditas perekonomian pada November 2022 ini nampak melambat bila dibandingkan dengan Oktober 2022. Tercatat, pertumbuhan M2 pada November 2022 sebesar 9,5% secara tahunan (YoY), atau lebih rendah dari pertumbuhan pada bulan sebelumnya yang sebesar 9,8% YoY.
Dalam dokumen Laporan Uang Beredar yang terbit hari ini, Jumat (23/12), perlambatan pertumbuhan M2 tersebut didorong oleh perlambatan pertumbuhan komponen uang beredar dalam arti sempit (M1). Pada November 2022, M1 tumbuh 11,7% yoy, atau melambat dari pertumbuhan sebesar 14,9% YoY pada bulan Oktober 2022.
Baca Juga: BI Catat Penyaluran Kredit Perbankan Tembus Rp 6.317,7 Triliun di November 2022 Ini juga dipengaruhi oleh perlambatan pertumbuhan dari komponennya. Seperti, komponen giro rupiah yang tumbuh 21,5% YoY atau tidak setinggi pertumbuhan 32,6% YoY pada bulan sebelumnya. Kemudian, tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu tercatat tumbuh 6,5% YoY , setelah bulan sebelumnya tumbuh 6,9% YoY. Namun, masih ada komponen M1 yang tumbuh meningkat. Seperti, dana
float uang elektronik pada November 2022 tercatat tumbuh 17,6% YoY , naik dari 16,9% YoY pada bulan sebelumnya. Kemudian uang kartal terpantau tumbuh 8,4% YoY setelah tumbuh sebesar 5,5% YoY pada Oktober 2022. Lebih lanjut, selain M1, komponen M2 lain yang nampak mengalami perlambatan pertumbuhan adalah komponen surat berharga selain saham. Dengan pangsa 0,3% terhadap M2, komponen ini tumbuh 21,3% YoY, atau melambat dari pertumbuhan 29,0% YoY pada bulan sebelumnya.
Baca Juga: BI Sudah Beli SBN di Pasar Perdana Sebesar Rp 144,53 Triliun Per 21 Desember 2022 Sementara itu, komponen M2 berupa uang kuasi terpantau tumbuh 6,8% YoY atau mengalami peningkatan dari pertumbuhan 3,5% YoY pada bulan sebelumnya.
Pertumbuhan uang kuasi terutama disebabkan oleh pertumbuhan giro valas sebesar 27,9% YoY, meningkat dari bulan Oktober 2022 yang sebesar 14,3% yoy. Pun simpanan berjangka tercatat tumbuh 2,1% YoY, lebih tinggi dari pertumbuhan 0,3% YoY pada bulan sebelumnya. Meski begitu, komponen tabungan lainnya tercatat tumbuh 15,1% YoY atau melambat dari pertumbuhan 16,1% YoY pada bulan sebelumnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari