Nomura Menghasilkan Kenaikan Laba Cukup Besar Meski Dirundung Skandal Manipulasi



KONTAN.CO.ID - TOKYO. Nomura Holdings membukukan kenaikan laba dua kali lipat lebih tinggi. Pendorong kinerja yang kuat karena bisnis wholesale dan wealth management meski masih dibayangi skandal perdagangan obligasi.

Nomura membukukan laba tertinggi dalam empat tahun dan pertumbuhan kuartal keenamnya. Hasil ini meredakan sebagian dampak skandal baru-baru ini. Pialang terbesar di Jepang itu terpaksa membayar denda regulasi dan untuk sementara kehilangan statusnya sebagai dealer utama obligasi pemerintah.

Pengatur perbankan pada Kamis menjatuhkan denda sebesar ¥ 21,8 juta setara dengan US$ 143.000 kepada Nomura setelah penyelidikan menemukan seorang pedagang memanipulasi harga kontrak berjangka obligasi pemerintah 10 tahun pada bulan Maret 2021.


Baca Juga: MORNING BID ASIA-Bond Vigilantes Flex Muscles, Tech Tonic Still Fizzing ​

Menanggapi skandal tersebut, Nomura telah berjanji untuk memperkuat kepatuhan dan pengendalian internalnya. Nomura mengatakan telah melakukan tindakan disipliner yang ketat terhadap pedagang dan manajer terkait. Nomura juga akan memangkas gaji sejumlah eksekutif senior sebesar 20% selama dua bulan.

"Dampaknya hilangnya bisnis dealer utama dan kepercayaan dari klien terbatas dan Nomura akan berdampak lebih lanjut di masa mendatang," kata Chief Financial Officer Takumi Kitamura dalam pengarahan pendapatan dikutip Reuters.

Laba bersih Nomura mencapai ¥ 98,4 miliar setara dengan US$ 645 juta pada kuartal Juli-September, naik dibandingkan dengan ¥ 35,2 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Hasil tersebut menandai pemulihan segmen wholesale Nomura yang telah lama berkinerja buruk. Sementara pendapatan sebelum pajak melampaui segmen wealth management untuk pertama kalinya dalam dua tahun.

Bisnis wholesale yang mencakup pasar global dan investment banking dibantu serangkaian transaksi di Jepang, serta pengendalian biaya yang ketat membantu kinerja Nomura tumbuh lebih pesar.

Seperti banyak perusahaan keuangan, Nomura lebih banyak berbisnis wealth management untuk menghasilkan laba berbasis biaya yang stabil dan tidak terpengaruh perubahan sentimen pasar. Bisnis ini berkontribusi besar pada laba sebelum pajak dalam sembilan tahun.

Baca Juga: Investor Asing Akumulasi Saham BBCA, Ada Potensi Upside Sekitar 9,5 Persen

Selanjutnya: PMI Manufaktur Kontraksi 4 Bulan Berturut-turut, Ini Penyebabnya

Menarik Dibaca: 6 Fakta Psikologis Manusia yang Jarang Diketahui Banyak Orang

Editor: Avanty Nurdiana