JAKARTA. PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) baru mengantongi 27% dari total non-preemptive rights, di luar anggaran akuisisi. Investor strategis yang menampung saham baru BTEL adalah perusahaan investasi Grup Bakrie. Presiden Direktur BTEL, Anindya Bakrie, mengatakan, investor strategis yang membeli adalah Bakrie Global Investment. "Nilainya mencapai Rp 150 miliar. Itu sudah masuk ke kas perusahaan," ujar dia, Kamis (14/6). Dana itu akan digunakan BTEL untuk melunasi utang obligasi yang jatuh tempo pada September 2012. Nilainya mencapai US$ 650 juta. Per 31 Maret 2012, nilai bersih obligasi Rp 649,27 miliar.
Non-preemptive rights BTEL baru terjual 27%
JAKARTA. PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) baru mengantongi 27% dari total non-preemptive rights, di luar anggaran akuisisi. Investor strategis yang menampung saham baru BTEL adalah perusahaan investasi Grup Bakrie. Presiden Direktur BTEL, Anindya Bakrie, mengatakan, investor strategis yang membeli adalah Bakrie Global Investment. "Nilainya mencapai Rp 150 miliar. Itu sudah masuk ke kas perusahaan," ujar dia, Kamis (14/6). Dana itu akan digunakan BTEL untuk melunasi utang obligasi yang jatuh tempo pada September 2012. Nilainya mencapai US$ 650 juta. Per 31 Maret 2012, nilai bersih obligasi Rp 649,27 miliar.